Selasa, 03 Desember 2024
Max Verstappen Mendapat Sanksi Karena Berbicara Kasar
Max Verstappen Mendapat Sanksi Karena Berbicara Kasar

Max Verstappen Mendapat Sanksi Karena Berbicara Kasar

Max Verstappen Mendapat Sanksi Karena Berbicara Kasar

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Max Verstappen Mendapat Sanksi Karena Berbicara Kasar
Max Verstappen Mendapat Sanksi Karena Berbicara Kasar

Max Verstappen, Juara Dunia Bertahan F1 Mendapat Sanksi Akibat Penggunaan Bahasa Yang Tidak Pantas Saat Konferensi Pers Resmi GP Singapura. Insiden ini terjadi ketika Max Verstappen mendapat pertanyaan mengenai performa rekan setimnya. Yang mana, Sergio Perez berhasil menunjukkan kecepatan lebih baik darinya pada balapan akhir pekan lalu di Azerbaijan. Menanggapi pertanyaan tersebut, Max Verstappen menjelaskan bahwa ia tidak yakin alasan spesifik di balik hal tersebut. Serta, ia menyatakan bahwa mungkin settingan mobil yang berbeda adalah penyebab utamanya. Max Verstappen juga mengungkapkan bahwa sejak sesi kualifikasi, ia sudah menyadari ada masalah dengan kendaraannya. Di sisi lain, penggunaan bahasa yang di anggap kasar oleh Max Verstappen memicu reaksi dari FIA. Terutama setelah sebelumnya Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem menyatakan keprihatinannya terkait maraknya penggunaan bahasa kotor dalam siaran langsung balapan. Ben Sulayem menegaskan keinginannya untuk membatasi penyiaran bahasa yang tidak pantas dalam tayangan langsung F1. 

Dengan hal ini, tampaknya memberi dorongan bagi FIA untuk mengambil tindakan tegas terhadap Max Verstappen. Yang mana, ia di nilai telah melanggar aturan terkait penggunaan bahasa dalam forum publik resmi seperti konferensi pers. Setelah penyelidikan di lakukan, steward FIA menemukan bahwa Max Verstappen telah melanggar Pasal 12.2.1k dari Kode Olahraga Internasional. Dalam pernyataan resmi yang di keluarkan oleh pihak FIA, para steward menekankan bahwa bahasa yang di gunakan dalam forum publik seperti konferensi pers harus sesuai. Terutama, sesuai dengan standar umum yang di terima oleh audiens global. Hal ini sangat penting, terutama karena pernyataan yang dibuat oleh para peserta di Kejuaraan Dunia Formula 1 kerap dijadikan teladan, baik dalam lingkup olahraga maupun di luar olahraga. Pada kasus Max Verstappen, setelah meninjau transkrip dari Konferensi Pers Pembalap FIA yang berlangsung di Singapura. 

Bahasa Yang Di Gunakan Oleh Max Verstappen Tidak Pantas

Para steward mencatat bahwa Bahasa Yang Di Gunakan Oleh Max Verstappen Tidak Pantas untuk menggambarkan kondisi mobilnya di Azerbaijan. Yang mana, bahasa tersebut di anggap tidak sopan, potensi menyinggung penonton serta kasar. FIA menegaskan bahwa penggunaan bahasa semacam itu melanggar Pasal 20 Kode Olahraga Internasional. Sebagai konsekuensinya, Max Verstappen di kenai hukuman berupa pekerjaan untuk kepentingan publik. Yang mana, hukuman ini sesuai dengan keputusan yang di ambil oleh pihak FIA. Saat di minta menjelaskan kasusnya kepada para Stewards, Max Verstappen memberikan klarifikasinya. Bahwa, penggunaan kata yang di anggap tidak pantas dalam konferensi pers tersebut berasal dari bahasa Inggris yang dia pelajari, bukan dari bahasa ibunya. Max Verstappen juga menjelaskan bahwa kata tersebut sering ia gunakan dalam percakapan sehari-hari. Meskipun Stewards menerima penjelasan tersebut, mereka menegaskan bahwa sebagai seorang tokoh publik, para pembalap Formula 1 harus lebih berhati-hati dalam menggunakan bahasa. 

Terutama, ketika berbicara di hadapan umum dan dalam kondisi yang tidak menekan seperti saat balapan. Max Verstappen kemudian menyatakan penyesalannya atas tindakannya dan meminta maaf atas kesalahannya tersebut. Para Stewards mengakui bahwa denda berat pernah di jatuhkan untuk pelanggaran yang melibatkan bahasa ofensif. Namun, dalam kasus Max Verstappen hal itu tidak terjadi. 

FIA sendiri memang memiliki catatan panjang terkait penindakan atas penggunaan bahasa yang tidak pantas dalam konferensi pers resmi. Yang mana pada tahun sebelumnya, situasi serupa juga terjadi. Saat itu, dua petinggi tim F1 yaitu Wolff dan Vasseur menerima teguran resmi dari pengawas balapan. Yang mana, teguran tersebut di layangkan atas pilihan kata yang mereka gunakan dalam konferensi pers yang berlangsung cukup panas pada GP Las Vegas. Vasseur, dalam komentarnya menyatakan bahwa situasi ini akan sangat merugikan timnya dan bahwa mereka akan memundurkan sesi untuk Carlos. Sedangkan, Wolff menanggapi dengan mengkritik keras situasi tersebut. Yang mana, Wolff menyebutkan masalah saluran pembuangan tersebut bukanlah hal yang baru dan tidak penting.

Penting Bagi Petinggi Olahraga Untuk Lebih Berhati-Hati Dalam Menyampaikan Pendapat

Di tengah perdebatan mengenai penggunaan bahasa kasar di arena balap. Presiden FIA turut menyampaikan pendapatnya dalam wawancara eksklusif dengan media motorsport. Yang mana, ia mengungkapkan bahwa dirinya telah meminta petinggi F1 untuk membatasi penggunaan bahasa yang tidak pantas dalam siaran internasional. Sulayem juga menyampaikan bahwa penting untuk membedakan antara motorsport dan musik rap. Di mana ia menyebutkan bahwa dalam genre rap kata-kata kasar sering kali di ucapkan. Pernyataan tersebut menimbulkan reaksi yang cukup kontroversial di kalangan pebalap dan tim. Terutama setelah Lewis Hamilton mengkritik keras pilihan kata yang di gunakan oleh Ben Sulayem. Hamilton menyatakan bahwa komentar tersebut mengandung unsur stereotip yang merujuk pada ras tertentu. Hal ini di karenakan banyak rapper yang berkulit hitam. Sehingga menurut Hamilton, ini mengimplikasikan adanya bias rasial dalam pernyataan itu. 

Hamilton merasa bahwa pemilihan kata yang di lakukan oleh Ben Sulayem kurang tepat. Menurut Hamilton, Penting Bagi Petinggi Olahraga Untuk Lebih Berhati-Hati Dalam Menyampaikan Pendapat. Selanjutnya, setelah hukuman yang di jatuhkan kepada Max Verstappen di konfirmasi. James Vowles memberikan pandangannya kepada media. Yang mana, ini terkait dengan pentingnya membedakan antara penggunaan bahasa kasar dalam konferensi pers dengan reaksi spontan pembalap saat berlaga di lintasan. Menurut Vowles, ketika seorang pembalap berada di tengah balapan dan merasa hidupnya terancam akibat manuver tertentu. Hal ini di anggap wajar jika terjadi reaksi emosional. Vowles lanjut menegaskan bahwa situasi di lintasan bisa memicu respons emosional yang tak terhindarkan. Sehingga, dalam situasi seperti itu sebagian besar orang akan bereaksi secara emosional. 

Vowles juga menyatakan, meskipun ia memahami pentingnya menjaga kontrol bahasa dalam olahraga internasional seperti F1. Namun, ia juga mengingatkan bahwa para pembalap F1 adalah atlet elite dunia yang mempertaruhkan nyawa mereka di setiap balapan. Sehingga, dalam situasi seperti itu adrenalin tinggi yang mengalir di tubuh mereka akan mempengaruhi reaksi emosional mereka.

Menjaga Bahasa Dalam Situasi Panas Adalah Tuntutan Yang Cukup Berat

Vowles memberi contoh tentang Franco Colapinto yang sempat mengumpat pada hari itu. Ia berencana untuk berbicara dengan Colapinto mengenai insiden tersebut. Hal ini karena bahasa kasar itu di gunakan bukan karena niat buruk, melainkan karena pembalapnya lupa mengendalikan emosinya di saat tertentu. Vowles mengakui bahwa mengharapkan atlet-atlet ini untuk sepenuhnya Menjaga Bahasa Dalam Situasi Panas Adalah Tuntutan Yang Cukup Berat.

Di sesi media yang sama, Vasseur turut mengungkapkan pandangan serupa dengan Vowles. Meskipun ia lebih berhati-hati dalam memilih kata-katanya setelah mendapatkan teguran dari insiden sebelumnya. Vasseur menyoroti pentingnya membedakan penggunaan bahasa selama balapan dengan di situasi lainnya. Namun, kondisi yang menimpa Max Verstappen berbeda, karena ia menggunakan bahasa yang tidak pantas pada saat sesi konferensi pers resmi. Selanjutnya, VAsseur menjelaskan bahwa F1 merupakan salah satu dari sedikit olahraga di mana setiap perkataan pembalap dapat di dengar secara langsung. Ia memahami bahwa dalam situasi tersebut, penggunaan bahasa yang kurang pantas mungkin sulit di hindari. Meskipun demikian, Vasseur mengakui bahwa hal ini bisa menjadi topik diskusi lebih lanjut. Namun, ia memilih untuk tidak melanjutkan pembahasan lebih mendalam, mengingat alasan-alasan yang telah di sebutkan sebelumnya. Meskipun begitu, hukuman yang di terima tetap harus di jalankan sebagai bentuk konsekuensi dari apa yang di lakukan Max Verstappen.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait