Selasa, 10 Desember 2024
Perusahaan Google Bekerja Sama Dengan Perusahaan Nuklir
Perusahaan Google Bekerja Sama Dengan Perusahaan Nuklir

Perusahaan Google Bekerja Sama Dengan Perusahaan Nuklir

Perusahaan Google Bekerja Sama Dengan Perusahaan Nuklir

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Perusahaan Google Bekerja Sama Dengan Perusahaan Nuklir
Perusahaan Google Bekerja Sama Dengan Perusahaan Nuklir

Perusahaan Google Berencana Akan Segera Bangun 7 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Untuk Operasional Sistem AI. Google pada hari Senin, 14 Oktober, tandatangani kesepakatan membeli tenaga listrik dari nuklir kecil guna mendukung projek buatan mereka. Kesepakatan tersebut melibatkan energi reaktor di kembangkan Kairos Power dan muncul beberapa minggu selepas info bahwasanya Three Mile Island. Lokasi kejadian nuklir terburuk pada AS, kembali beroperasi sediakan energi untuk Microsoft. Menurut pernyataan dari direktur senior energi dan iklim Google. Mereka yakin bahwasanya energi nuklir memegang peran untuk dukung pertumbuhan bersih dan mendukung perkembangan kecerdasan buatan. Ia juga menambahkan bahwa jaringan listrik memerlukan sumber energi andal serta bersih yang bisa dukung pembangunan teknologi. Sementara itu, tidak ada laporan keuangan yang di ungkapkan terkait kesepakatan ini.

Google, Microsoft, dan Amazon semakin gesit perluas kemampuan pusat data mereka demi penuhi kebutuhan komputasi yang terus meningkat, terutama dalam revolusi kecerdasan buatan. Di sisi lain, mereka juga terus mencari sumber energi bersih di berbagai belahan dunia. SMR pertama yang di kembangkan Kairos menjadi bagian dari kesepakatan bersama Google di proyeksikan akan mulai di akhir dekade tersebut. Perusahaan tersebut juga memperkirakan tambahan reaktor kecil lainnya beroperasi sampai tahun 2035. Yang secara keseluruhan akan menghasilkan daya sebanyak 500 megawatt. SMR sendiri lebih kompak serta mempunyai potensi mudah di gunakan. Bill Gates, telah melakukan investasi besar di sektor ini.

Namun, teknologi SMR masih berada pada tahap awal pengembangan dan belum mendapatkan persetujuan regulasi sepenuhnya. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan teknologi masih memanfaatkan opsi tenaga nuklir yang sudah ada. Kepala eksekutif Kairos, Mike Laufer, menekankan bahwa kemitraan ini sangat penting, karena memungkinkan teknologi SMR berkembang seiring waktu.

Induk Perusahaan Google

Alphabet, Induk Perusahaan Google, baru-baru ini menyetujui perjanjian untuk membeli listrik dari reaktor modular kecil guna memenuhi kebutuhan energi dalam pengembangan alat kecerdasan buatan (AI). Kesepakatan tersebut di lakukan dengan perusahaan teknologi Kairos Power. Berdasarkan laporan Reuters pada Selasa, 15 Oktober 2024. Kerja sama ini bertujuan untuk mengoperasikan reaktor modular kecil pertama dari Kairos pada tahun 2030. Di ikuti dengan pengembangan tambahan hingga tahun 2035. Walaupun demikian, kedua perusahaan tidak membeberkan rincian keuangan dari perjanjian tersebut atau lokasi pembangunan reaktor di Amerika Serikat. Google hanya menyatakan akan membeli daya sebesar 500 megawatt dari enam hingga tujuh reaktor. Yang memiliki kapasitas lebih kecil di bandingkan reaktor nuklir konvensional saat ini. Michael Terrell, direktur senior energi dan iklim di Google. Menyatakan bahwa energi nuklir dipandang sebagai elemen penting dalam membantu memenuhi kebutuhan energi Google secara bersih dan berkelanjutan.

Seiring berkembangnya teknologi kecerdasan buatan, permintaan energi meningkat pesat. Mendorong berbagai perusahaan teknologi untuk menjalin kerja sama dengan penyedia tenaga nuklir. Sebagai contoh, Amazon pada bulan Maret membeli pusat data bertenaga nuklir dari Talen Energy. Dan baru-baru ini Microsoft menandatangani kesepakatan dengan Energi Konstelasi untuk menghidupkan kembali unit pembangkit listrik Three Mile Island di Pennsylvania, yang merupakan lokasi kecelakaan nuklir terburuk di AS pada tahun 1979. Dalam konteks pertumbuhan kebutuhan energi, perkiraan dari Goldman Sachs menunjukkan bahwa penggunaan daya pusat data di Amerika Serikat di prediksi akan meningkat hingga tiga kali lipat antara tahun 2023 dan 2030. Memerlukan tambahan kapasitas pembangkitan sebesar 47 gigawatt. Hal ini di antisipasi akan di isi oleh energi gas alam, angin, dan matahari.

Menjalin Kerja Sama

Google telah resmi Menjalin Kerja Sama dengan Kairos Power, sebuah perusahaan sedia teknologi nuklir. Guna membawa reaktor nuklir kecil untuk di manfaatkan mejadi sumber daya untuk pusat data AI. Tahap ini merupakan bagian dari upaya Google untuk manfaatkan energi nuklir menjadi solusi yang lebih berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi yang besar dalam operasikan AI. Dalam pengumuman terbarunya, Google menyebutkan bahwasanya reaktor nuklir pertama di perkirakan mulai operasi untuk dekade tersebut. Dan rencana pengembangan reaktor tambahan akan berlangsung hingga tahun 2035. Meskipun demikian, belum ada rincian finansial yang di publikasikan terkait kerja sama tersebut, termasuk informasi mengenai lokasi pembangunan reaktor tersebut. Keputusan Google ini menandakan bahwa perusahaan tersebut bergabung dengan tren perusahaan teknologi besar yang berpindah menuju energi nuklir demi memenuhi kebutuhan listrik pusat data mereka.

Sebelum itu, beberapa perusahaan teknologi lain, seperti Amazon serta Microsoft, telah menunjukkan minat terhadap penggunaan energi nuklir menjadi alternatif ramah lingkungan. Kebutuhan jaringan listrik untuk mendukung teknologi AI yang terus berkembang semakin meningkat. Dalam pernyataannya, Terrell menjelaskan bahwasanya pemakaian reaktor nuklir di harapkan dapat menyediakan pasokan listrik lebih efisien serta stabil. Terutama untuk gerakkan pusat data berskala besar semakin di perlukan oleh layanan berbasis AI. Tetapi, meskipun kolaborasi ini telah di umumkan, rencana tersebut masih perlukan persetujuan dari Komisi Pengawasan Nuklir Amerika serta beberapa lembaga lokal lain sebelum bisa di realisasikan. Pada tahun sebelumnya, Kairos Power berhasil memperoleh izin pertama pada kurun waktu 50 tahun dari regulator Amerika demi bangun reaktor nuklir jenis baru. Pembangunan reaktor demonstrasi pun di mulai di Tennessee, Amerika, pada bulan Juli 2024.

Menandatangani Kesepakatan

Google telah mengumumkan bahwa mereka telah Menandatangani Kesepakatan untuk menggunakan listrik dari reaktor nuklir modular kecil sebagai dukungan bagi pengembangan kecerdasan buatan (AI) pada Senin, 14 Oktober 2024. Reaktor ini akan di bangun oleh startup Kairos Power dan kesepakatan ini muncul hanya beberapa minggu setelah pengumuman bahwa lokasi Three Mile Island. Yang di kenal sebagai lokasi kecelakaan nuklir terburuk di Amerika Serikat, akan di gunakan kembali untuk memasok energi ke Microsoft. Dalam pernyataan resminya, Direktur Senior Energi dan Iklim Google menyatakan bahwa energi nuklir memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan energi bersih serta perkembangan AI. Sumber energi yang andal dan ramah lingkungan sangat di perlukan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat dari teknologi ini. Meskipun rincian keuangan dari perjanjian ini belum di ungkapkan, Google menekankan pentingnya memiliki sumber daya yang stabil untuk jaringan listrik.

Reaktor modular kecil (SMR) pertama dari Kairos di harapkan dapat mulai beroperasi pada akhir dekade ini. Sementara reaktor tambahan di rencanakan tersedia pada tahun 2035. Proyek ini secara keseluruhan di harapkan menghasilkan daya gabungan sebesar 500 megawatt. SMR di nilai lebih kompak dan fleksibel untuk di implementasikan di bandingkan dengan reaktor tradisional. Dan Bill Gates, pendiri Microsoft, juga berinvestasi besar dalam teknologi ini. Namun, meskipun teknologi SMR masih dalam tahap awal dan belum memperoleh persetujuan penuh dari regulator. Banyak perusahaan teknologi, termasuk Microsoft, Amazon, dan Google, berlomba-lomba mencari solusi energi nuklir untuk memenuhi permintaan daya yang meningkat drastis akibat AI. Kemitraan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi yang meningkat sekaligus mendukung pengembangan teknologi berkelanjutan yang diusung oleh Perusahaan Google.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait