Kamis, 20 November 2025
ASTEX 2025: Sumatera Utara Jadi Tuan Rumah Pertemuan Agen Wisata Internasional
ASTEX 2025: Sumatera Utara Jadi Tuan Rumah Pertemuan Agen Wisata Internasional

ASTEX 2025: Sumatera Utara Jadi Tuan Rumah Pertemuan Agen Wisata Internasional

ASTEX 2025: Sumatera Utara Jadi Tuan Rumah Pertemuan Agen Wisata Internasional

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
ASTEX 2025: Sumatera Utara Jadi Tuan Rumah Pertemuan Agen Wisata Internasional
ASTEX 2025: Sumatera Utara Jadi Tuan Rumah Pertemuan Agen Wisata Internasional

ASTEX 2025, penetapan Sumatera Utara sebagai tuan rumah Astindo Travel Exchange (ASTEX) 2025 menandai langkah strategis dalam penguatan posisi Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di kawasan Asia. ASTEX 2025 menjadi panggung bertemunya ratusan pelaku bisnis pariwisata dari berbagai negara. Mulai dari agen perjalanan, operator tur, hingga pengembang destinasi.

Kehadiran delegasi internasional di pandang sebagai kesempatan emas untuk memperkenalkan wajah baru pariwisata Sumatera Utara. Yang tengah mengalami percepatan pembangunan, terutama setelah Danau Toba di tetapkan sebagai salah satu destinasi super prioritas nasional.

Kekayaan budaya dan keunikan alam menjadi alasan lain yang membuat Sumatera Utara layak menjadi tuan rumah. Beragamnya etnis lokal seperti Batak Toba, Karo, Mandailing, dan Simalungun memberikan warna tersendiri yang dapat memperkaya pengalaman wisata. Dalam konteks ASTEX, keberagaman budaya ini menjadi bahan promosi yang sangat efektif.

Data perkembangan pariwisata menunjukkan bahwa kunjungan ke Danau Toba, Bukit Lawang, Samosir, dan Berastagi mengalami pertumbuhan yang stabil. Capaian tersebut memperkuat posisi Sumut sebagai kawasan dengan potensi wisata yang tidak hanya menarik wisatawan perorangan. Tetapi juga investor industri pariwisata. Melalui ASTEX, pemerintah berharap dapat membuka lebih banyak peluang investasi di sektor hotel, transportasi wisata, hingga pengembangan desa wisata.

Sumatera Utara juga di harapkan menjadi contoh bagaimana sebuah daerah dapat menyelaraskan pembangunan dengan prinsip keberlanjutan. Perhatian khusus di berikan pada kelestarian alam Danau Toba dan kawasan sekitarnya yang menjadi sorotan dunia. Delegasi internasional yang hadir pada ASTEX akan di ajak melihat bagaimana program konservasi lingkungan berjalan berdampingan dengan inisiatif pengembangan pariwisata.

ASTEX 2025, selain itu, pemilihan Sumatera Utara sebagai tuan rumah ASTEX menjadi pengakuan atas peran strategis provinsi ini dalam mendukung pertumbuhan pariwisata nasional. Pemerintah pusat menilai bahwa daerah ini memiliki kesiapan yang matang, baik dalam hal fasilitas maupun sumber daya manusia.

Agenda ASTEX 2025: Business Matching, Pameran Produk Wisata, Dan Pertemuan Diplomasi Ekonomi

Agenda ASTEX 2025: Business Matching, Pameran Produk Wisata, Dan Pertemuan Diplomasi Ekonomi, pada edisi 2025 di Sumatera Utara, penyelenggara menargetkan peningkatan jumlah transaksi serta perluasan jaringan kerja sama dengan negara-negara mitra baru di Asia, Eropa, Afrika, sampai Timur Tengah.

Yang paling di nantikan adalah business matching. Dalam sesi ini, para pelaku industri akan di pertemukan dalam format pertemuan terjadwal yang fokus pada presentasi produk, negosiasi, serta penandatanganan kerja sama. Setiap delegasi di berikan kesempatan untuk menjelaskan paket wisata unggulan yang mereka tawarkan. Termasuk inovasi terbaru dalam pengembangan tur berbasis budaya, ekowisata, perjalanan premium, serta paket wisata minat khusus.

Selain pertemuan bisnis, ASTEX 2025 juga menampilkan pameran produk wisata dan UMKM. Area pameran akan di ramaikan oleh berbagai peserta dari seluruh Indonesia, menampilkan keragaman industri pariwisata nasional. Pengunjung internasional dapat menyaksikan langsung produk-produk unggulan seperti kain tradisional, kerajinan tangan, kuliner khas, hingga layanan tur inovatif yang di rancang untuk pasar global.

ASTEX 2025 juga memasukkan agenda diplomasi ekonomi pariwisata. Dalam forum diplomasi ini, pemerintah Sumatera Utara akan mempresentasikan rencana strategis pengembangan kawasan Danau Toba berbasis pariwisata berkelanjutan. Lengkap dengan peta potensi investasi dalam sektor transportasi, hotel, pusat kuliner, dan desa wisata.

Puluhan pembicara nasional maupun internasional di jadwalkan hadir untuk membahas tren terbaru industri pariwisata dunia. Seperti transformasi digital, wisata ramah lingkungan, wisata kesehatan, serta perubahan preferensi turis pascapandemi.

Tidak hanya itu, ASTEX 2025 juga menyiapkan program familiarization trip (famtrip) bagi delegasi internasional. Melalui program ini, agen wisata dan media asing di ajak mengunjungi destinasi unggulan di Sumatera Utara. Untuk merasakan pengalaman wisata secara langsung. Lokasi yang akan di kunjungi mencakup Desa Wisata Huta Siallagan di Samosir, air terjun Sipiso-piso, Bukit Lawang, The Kaldera Toba Nomadic Escape, serta kawasan heritage di Kota Medan.

Dampak Ekonomi: Peningkatan Investasi, Kunjungan Wisatawan, Dan Penguatan UMKM Daerah

Dampak Ekonomi: Peningkatan Investasi, Kunjungan Wisatawan, Dan Penguatan UMKM Daerah, penyelenggaraan ASTEX 2025 di Sumatera Utara di proyeksikan memberikan dampak ekonomi yang signifikan, tidak hanya dalam jangka pendek selama acara berlangsung, tetapi juga dalam jangka panjang yang dapat mendorong transformasi sektor pariwisata daerah.

Bidang yang paling di minati adalah pengembangan hotel dan resort, transportasi wisata, pembangunan pusat konferensi, restoran berkonsep budaya, eco-lodge berbasis alam, dan pengembangan desa wisata. Tidak hanya itu, kawasan Danau Toba yang menjadi destinasi super prioritas juga menarik perhatian investor internasional. Yang mencari peluang pembangunan fasilitas wisata kelas dunia namun tetap berlandaskan prinsip ramah lingkungan.

ASTEX 2025 di targetkan menghasilkan nilai transaksi yang lebih tinggi. Terutama karena semakin banyak negara yang menjadikan Indonesia sebagai destinasi prioritas. Turis dari India, Eropa, Timur Tengah, hingga Australia menunjukkan minat yang kuat terhadap wisata alam dan budaya di Sumatera Utara.

Sektor UMKM daerah menjadi penerima manfaat terbesar dari ASTEX 2025. Pemerintah provinsi bersama Astindo menyiapkan paviliun khusus untuk UMKM yang menampilkan produk kerajinan lokal. Seperti ulos, anyaman, kopi Sumatra, kuliner khas Batak, hingga cenderamata kreatif berbahan alam.

Agenda menjamu delegasi internasional dengan makanan khas Sumatera Utara seperti arsik, naniura, saksang, kopi Mandailing, dan teh herbal lokal menjadi strategi promosi yang efektif. Bahkan, sejumlah pelaku usaha kuliner telah menyiapkan paket kerja sama untuk membuka pop-up booth di luar negeri sebagai hasil tindak lanjut dari ASTEX 2025.

Selain itu, meningkatnya kunjungan wisatawan di proyeksikan akan berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pertumbuhan wisatawan domestik maupun internasional yang berkunjung ke Danau Toba, Bukit Lawang, Berastagi, dan Samosir akan memperbesar kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian daerah.

Ini berarti Sumut bukan lagi hanya pintu masuk wisatawan melalui Bandara Kualanamu. Tetapi mulai di kenal sebagai destinasi tujuan utama yang bersaing dengan Bali, Yogyakarta, dan Lombok.

Sumatera Utara Dalam Sorotan Dunia: Potensi Wisata Budaya, Alam, Dan Inovasi Berkelanjutan

Sumatera Utara Dalam Sorotan Dunia: Potensi Wisata Budaya, Alam, Dan Inovasi Berkelanjutan, melalui ASTEX, dunia internasional akan semakin memahami bahwa Sumut bukan sekadar daerah transit, melainkan destinasi yang memiliki karakter dan cerita panjang.

Selain Danau Toba, destinasi Bukit Lawang dan Tangkahan yang terkenal sebagai pusat konservasi orangutan Sumatra juga menjadi perhatian dunia. Kawasan ini menawarkan pengalaman wisata alam yang sulit di temukan di negara lain. Yaitu trekking di hutan tropis sambil melihat satwa liar dalam habitat aslinya.

Destinasi lain seperti Berastagi, Air Terjun Sipiso-piso, Gunung Sibayak, dan Kawasan Heritage Kota Medan juga di promosikan secara khusus. Berastagi misalnya di kenal sebagai kawasan pegunungan yang memiliki pasar sayur dan buah terbesar di Sumut, serta pemandangan indah dari puncak Gundaling. Sementara itu, Air Terjun Sipiso-piso yang menjulang setinggi 120 meter telah menjadi salah satu ikon wisata yang sering di promosikan pada brosur internasional karena tampak spektakulernya.

Pemerintah daerah bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata mengembangkan konsep green tourism di kawasan Danau Toba. Penggunaan transportasi listrik, penataan sampah berbasis komunitas, pembatasan pembangunan yang merusak lingkungan, serta penggunaan energi terbarukan di beberapa titik wisata kini menjadi bukti komitmen Sumut terhadap pariwisata hijau.

Sumut juga memperkenalkan konsep smart tourism, yaitu pemanfaatan teknologi digital untuk mempermudah wisatawan mengakses informasi, rute perjalanan, hingga layanan akomodasi. Aplikasi wisata berbasis QR, pusat informasi digital di destinasi prioritas, serta promosi menggunakan metaverse dan virtual tour menjadi inovasi baru yang di apresiasi oleh para pelaku industri global.

Dengan seluruh keunggulan tersebut, ASTEX 2025 menjadi pintu besar untuk memperluas pengakuan dunia terhadap Sumatera Utara. Sumatera Utara kini bukan lagi hanya destinasi regional. Melainkan telah naik kelas sebagai destinasi global dengan identitas yang kuat, potensi ekonomi yang besar, dan komitmen terhadap keberlanjutan ASTEX 2025.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait