Tahun Kedua Ikut GIIAS: Polytron Akui Penjualan Naik 300 Persen
Tahun Kedua Ikut GIIAS: Polytron Akui Penjualan Naik 300 Persen

Tahun Kedua Ikut GIIAS, merek elektronik asli Indonesia yang selama ini identik dengan televisi, kulkas, dan audio, kini mulai di kenal luas sebagai pemain baru di industri kendaraan listrik nasional. Tahun 2023 menjadi titik balik penting ketika Polytron resmi memamerkan jajaran motor listriknya di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) untuk pertama kalinya. Momen itu menjadi debut yang memicu rasa penasaran publik, sekaligus menandai langkah serius perusahaan untuk di versifikasi bisnis ke sektor otomotif ramah lingkungan.
Awalnya, kehadiran Polytron di segmen motor listrik sempat dianggap sebagai “eksperimen berisiko”. Pasar kendaraan listrik roda dua di Indonesia masih relatif kecil, dan mayoritas konsumen masih setia pada motor berbahan bakar bensin yang murah dan tersedia luas. Namun, Polytron tidak memandang ini sebagai hambatan, melainkan sebagai peluang untuk menjadi pionir lokal yang berani.
Memasuki tahun kedua di GIIAS 2024, situasinya berubah drastis. Polytron datang bukan hanya untuk memamerkan produk, tapi untuk mengumumkan lonjakan penjualan hingga 300 persen di banding tahun sebelumnya. Peningkatan ini menjadi bukti bahwa strategi mereka membuahkan hasil, dan pasar mulai menerima kendaraan listrik sebagai opsi serius untuk transportasi sehari-hari.
Faktor yang mendorong lonjakan penjualan ini cukup beragam. Pertama, kesadaran lingkungan di kalangan konsumen semakin meningkat. Isu polusi udara di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung membuat masyarakat lebih mempertimbangkan kendaraan bebas emisi. Kedua, insentif pemerintah untuk pembelian motor listrik—seperti subsidi langsung Rp 7 juta—membuat harga produk Polytron menjadi lebih terjangkau.
Tahun Kedua Ikut GIIAS dengan keberhasilan tahun kedua ini menjadi momentum penting bagi Polytron. Mereka kini tidak hanya dipandang sebagai produsen elektronik rumah tangga, tapi juga sebagai pemain nasional yang siap bersaing dengan merek asing di pasar kendaraan listrik Indonesia.
Strategi Produk Dan Inovasi Tahun Kedua Ikut GIIAS Yang Mendorong Penjualan
Strategi Produk Dan Inovasi Tahun Kedua Ikut GIIAS Yang Mendorong Penjualan dengan peningkatan 300 persen dalam penjualan tentu tidak terjadi secara kebetulan. Polytron melakukan serangkaian langkah strategis yang fokus pada pengembangan produk, penentuan harga, dan inovasi fitur.
Pertama, dari sisi desain dan spesifikasi, Polytron memastikan setiap model motor listriknya memiliki karakter unik yang bisa memenuhi kebutuhan pasar. Misalnya, Polytron Fox-R hadir untuk pengguna perkotaan dengan desain kompak, bobot ringan, dan jarak tempuh harian yang memadai. Sementara T-Rex di posisikan untuk konsumen yang membutuhkan tenaga lebih besar dan jarak tempuh hingga 200 km sekali pengisian, cocok untuk perjalanan jarak jauh atau penggunaan komersial.
Kedua, Polytron mengadopsi strategi “local insight, global quality”. Artinya, meskipun sebagian teknologi seperti baterai dan motor listrik di adopsi dari mitra internasional, proses perakitan di lakukan di Indonesia dengan mempertimbangkan karakteristik jalan, iklim, dan kebiasaan berkendara masyarakat lokal. Suspensi di buat lebih tangguh untuk menghadapi jalan berlubang, sistem pengereman di perkuat, dan baterai di rancang tahan terhadap kelembapan tinggi.
Ketiga, dari segi harga, Polytron mengambil langkah agresif. Mereka menawarkan motor listrik di kisaran harga Rp 15–28 juta sebelum subsidi, sehingga setelah insentif pemerintah harga efektifnya menjadi Rp 8–21 juta. Dengan biaya operasional yang sangat rendah—hanya sekitar Rp 2.500 untuk pengisian penuh—nilai ekonomis ini menjadi daya tarik besar bagi konsumen.
Terakhir, Polytron juga memanfaatkan GIIAS bukan hanya sebagai ajang pameran, tetapi sebagai pusat transaksi langsung. Mereka menyediakan program cicilan 0 persen, diskon tambahan untuk pembelian di tempat, dan paket bundling dengan home charger. Hasilnya, sebagian besar pengunjung booth mereka di GIIAS 2024 bukan hanya melihat-lihat, tetapi langsung melakukan pemesanan di lokasi.
Peran GIIAS Sebagai Pendorong Branding Dan Kepercayaan Publik
Peran GIIAS Sebagai Pendorong Branding Dan Kepercayaan Publik bukan sekadar pameran otomotif, melainkan platform branding skala nasional yang efektif. Ajang ini mempertemukan ribuan calon konsumen potensial dengan produk mereka dalam waktu singkat, sekaligus menciptakan ruang interaksi langsung yang sulit di dapatkan dari kampanye online semata.
Pada GIIAS 2024, booth Polytron di rancang dengan tema “Ride the Future”, menampilkan area interaktif di mana pengunjung dapat mencoba langsung motor listrik di trek uji tertutup. Area test ride ini menjadi magnet utama, karena banyak pengunjung penasaran ingin merasakan torsi instan motor listrik. Staf penjualan yang ramah dan terlatih siap menjelaskan setiap fitur secara detail, mulai dari kapasitas baterai hingga biaya perawatan tahunan.
Selain itu, Polytron memanfaatkan GIIAS untuk menegaskan identitasnya sebagai merek nasional. Mereka menampilkan video dokumenter tentang proses perakitan motor di pabrik Kudus, Jawa Tengah, yang menunjukkan keterlibatan tenaga kerja lokal dan penggunaan komponen domestik. Pesan yang ingin di sampaikan jelas: membeli motor listrik Polytron berarti mendukung industri dalam negeri.
Polytron juga mengundang tokoh publik dan influencer otomotif untuk menjajal produk mereka selama pameran. Review positif yang di unggah di media sosial selama GIIAS berlangsung memperluas jangkauan promosi mereka hingga ke konsumen yang tidak hadir di lokasi.
Tidak hanya itu, GIIAS juga menjadi ajang bagi Polytron untuk menjalin kemitraan strategis. Tahun ini, mereka menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa perusahaan ride-hailing dan logistik untuk penyediaan armada motor listrik. Langkah ini membuka pasar baru di sektor bisnis, bukan hanya penjualan ritel.
Dampak Peningkatan Penjualan Terhadap Industri Motor Listrik Nasional
Dampak Peningkatan Penjualan Terhadap Industri Motor Listrik Nasional dengan kenaikan penjualan. Hingga 300 persen yang di alami Polytron memiliki implikasi luas bagi industri kendaraan listrik roda dua di Indonesia. Pertama, hal ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap motor listrik sedang memasuki fase pertumbuhan signifikan. Keberhasilan Polytron menjadi bukti bahwa dengan harga kompetitif, kualitas terjaga, dan dukungan purna jual, motor listrik bisa diterima pasar.
Kedua, dominasi merek asing di segmen kendaraan listrik mulai mendapat tantangan serius dari produsen lokal. Polytron, bersama beberapa pemain nasional lainnya, mampu membuktikan bahwa industri dalam negeri. Memiliki kapasitas untuk bersaing, bahkan menawarkan produk dengan spesifikasi yang sesuai kebutuhan konsumen Indonesia.
Ketiga, lonjakan penjualan ini mendorong peningkatan aktivitas di sektor pendukung. Permintaan baterai, komponen elektronik, hingga layanan pengisian daya meningkat pesat. Polytron sendiri telah mengumumkan rencana ekspansi fasilitas produksi untuk memenuhi permintaan yang terus naik.
Keempat, dampak positif juga terasa di lapangan kerja. Ekspansi pabrik dan jaringan distribusi berarti pembukaan lapangan kerja baru, mulai dari teknisi perakitan, mekanik servis, hingga tenaga pemasaran. Hal ini sejalan dengan agenda pemerintah untuk mengembangkan industri kendaraan listrik sebagai salah satu motor pertumbuhan ekonomi hijau.
Kelima, keberhasilan Polytron mendorong percepatan transisi energi di sektor transportasi. Semakin banyak motor listrik di jalan berarti semakin sedikit emisi gas buang yang dilepaskan ke udara. Dalam jangka panjang, hal ini dapat berkontribusi pada target nasional untuk mengurangi emisi karbon hingga 31,89 persen pada 2030.
Dengan momentum positif ini, Polytron berpotensi menjadi pemimpin pasar motor listrik lokal dalam beberapa tahun ke depan. Tantangannya adalah mempertahankan inovasi, memperluas jaringan layanan, dan terus membangun. Kepercayaan konsumen di tengah persaingan yang semakin ketat dari Tahun Kedua Ikut GIIAS.