Gejala Eksim Kering, Penyebab Sampai Cara Mengobatinya
Gejala Eksim Kering, Penyebab Sampai Cara Mengobatinya
Gejala Eksim Kering Serta Penyebabnya Harus Kita Ketahui Agar Dapat Mengobatinya Secara Efektif Dengan Obat Yang Tepat. Eksim kering atau yang sering di sebut dengan dermatitis atopik merupakan suatu kondisi peradangan kulit yang menyebabkan kulit menjadi merah dan sangat gatal. Penyakit ini termasuk dalam kategori gangguan kulit yang bersifat kronis atau berlangsung dalam waktu lama. Sering kali, gejalanya akan muncul dan hilang secara berulang. Hal ini terutama ketika penderita terpapar oleh alergen atau iritan yang memicu reaksi kulit. Salah satu ciri khas dari eksim kering adalah ruam yang gatal dan muncul di berbagai bagian tubuh. Terutama di lipatan kulit seperti sekitar leher, belakang lutut dan area siku. Rasa gatal yang berlebihan ini biasanya memicu penderita untuk menggaruk kulit. Namun hal ini justru dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan luka atau infeksi sekunder.
Menurut Institute for Quality and Efficiency in Health Care, gejala paling utama dari eksim kering adalah ruam yang sangat gatal. Inilah yang sering kali menyebabkan ketidaknyamanan bagi penderitanya. Sementara itu, berdasarkan informasi dari Mayo Clinic, sampai saat ini belum di temukan obat yang dapat benar-benar menyembuhkan eksim kering secara total. Kondisi ini sering kali hanya dapat di kelola melalui berbagai upaya perawatan untuk mengurangi gejalanya. Perawatan tersebut bertujuan untuk mencegah kulit dari kekeringan yang lebih parah, mengurangi peradangan dan meringankan rasa gatal.
Walaupun eksim kering tidak dapat di sembuhkan secara permanen, terdapat berbagai terapi yang efektif untuk membantu mengelola gejalanya. Salah satunya adalah penggunaan pelembap yang kaya akan emolien untuk menjaga kelembapan kulit, serta krim atau salep yang mengandung kortikosteroid untuk mengatasi peradangan. Dengan pengelolaan yang tepat, gejala eksim kering dapat di kontrol dan kekambuhannya bisa di kurangi meskipun tetap memerlukan perawatan jangka panjang yang konsisten agar rutinitas sehari-hari tidak terganggu dan terasa nyaman.
Gejala Eksim Kering
Gejala Eksim Kering biasanya muncul pada usia yang sangat muda. Biasanya sebagian besar penderitanya mulai menunjukkan tanda-tanda penyakit ini sebelum mereka mencapai usia lima tahun. Pada bayi, kondisi ini sering muncul dalam bentuk bercak merah yang bersisik dan berkerak, terutama di area kulit kepala, pipi, serta bagian depan lengan dan kaki. Seiring bertambahnya usia, anak-anak dan orang dewasa umumnya mengalami ruam yang terasa gatal dan tampak kemerahan di bagian siku, lipatan lutut dan belakang leher.
Selain itu, beberapa penderita mungkin juga merasakan adanya benjolan kecil pada kulit yang di sertai dengan pengelupasan. Inilah yang membuat kondisi kulit semakin memburuk jika tidak di atasi. Pada tahap yang lebih lanjut, ruam-ruam tersebut bisa berkembang di bagian tubuh lain, seperti lengan bawah, pergelangan tangan dan wajah. Saat penderita menggaruk area yang gatal, kulit bisa menjadi lebih tebal sehingga mengalami perubahan warna yang lebih gelap, serta meninggalkan bekas luka permanen. Biasanya, rasa gatal ini akan bertambah parah saat malam hari, terutama menjelang waktu tidur sehingga dapat mengganggu kenyamanan. Pada beberapa kasus, penderita mungkin menemukan benjolan merah yang terasa sakit dan terkadang berisi nanah. Kondisi ini mengharuskan penderitanya berkunjung ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Gejala eksim kering tidak hanya terbatas pada ruam dan rasa gatal, namun juga dapat mencakup kulit yang sangat kering dan bersisik. Terkadang, ruam bisa berkembang menjadi lepuh kecil yang pecah dan mengeluarkan cairan bening. Pada tahap yang lebih parah, kulit yang terinfeksi mungkin terasa nyeri, pecah-pecah, bahkan berdarah. Ada pula tanda-tanda lain seperti munculnya kerutan pada telapak tangan atau di bawah mata serta perubahan warna kulit menjadi lebih gelap di sekitar area mata.
Faktor Penyebab
Eksim kering, atau dermatitis atopik memiliki berbagai Faktor Penyebab yang berkontribusi terhadap perkembangan dan timbulnya kondisi ini. Salah satu faktor utama yang sering di kaitkan dengan eksim adalah faktor genetika. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan asma, eksim, atau alergi musiman, kemungkinan besar anak mereka juga akan mengalami keluhan serupa. Anak-anak yang menderita eksim parah sering kali kemudian mengembangkan gangguan kesehatan lain, seperti asma atau alergi tambahan. Ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat antara faktor keturunan dan eksim, di mana kondisi ini dapat di wariskan dari generasi ke generasi.
Selain itu, gangguan pada sistem kekebalan tubuh juga di identifikasi sebagai penyebab lain dari eksim kering. Beberapa peneliti berpendapat bahwa eksim bisa jadi merupakan bagian dari kelompok penyakit autoimun. Hal ini di mana tubuh secara keliru menyerang jaringan kulitnya sendiri sehingga menyebabkan peradangan dan iritasi. Sistem kekebalan yang terganggu ini membuat tubuh tidak dapat melawan iritan atau alergen eksternal secara efektif yang pada akhirnya memicu timbulnya gejala eksim.
Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya eksim adalah gangguan pada skin barrier atau penghalang kulit. Ketika skin barrier mengalami kerusakan, kulit menjadi terlalu lembap. Inilah yang memungkinkan bakteri atau kuman dengan mudah masuk dan menyebabkan iritasi. Kerusakan pada lapisan pelindung kulit ini juga akan membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi serta mengurangi kemampuannya dalam menjaga kelembapan. Inilah yang dapat memperparah kondisi eksim.
Pengobatan
Meskipun eksim kering sampai saat ini belum di temukan metode Pengobatan yang benar-benar mampu menyembuhkannya, para dokter umumnya akan merekomendasikan beberapa metode pengobatan yang bisa membantu mengelola gejalanya. Salah satu pendekatan medis yang sering di gunakan adalah pengobatan atopik. Para dokter biasanya akan memberikan krim atau salep steroid untuk mengatasi gejala ringan. Namun, dalam kasus eksim yang lebih parah, pil steroid dapat di berikan untuk meredakan peradangan dengan lebih efektif.
Selain itu, antihistamin dan antibiotik juga kerap di resepkan oleh dokter. Antihistamin di gunakan untuk membantu mengontrol rasa gatal, terutama pada malam hari ketika gejala eksim sering kali menjadi lebih buruk dan mengganggu tidur. Di sisi lain, antibiotik di berikan jika ada risiko infeksi bakteri akibat seringnya kulit teriritasi atau terluka akibat garukan. Obat-obatan lain yang di gunakan untuk menekan aktivitas sistem kekebalan tubuh juga termasuk dalam pilihan pengobatan medis. Contohnya adalah crisaborole (Eucrisa), yakni sebuah salep nonsteroid yang di oleskan secara topikal dua kali sehari untuk mengurangi peradangan.
Selain pengobatan medis, ada beberapa perawatan rumahan yang dapat membantu meringankan gejala eksim. Misalnya, penggunaan pelembap udara atau humidifier di anjurkan jika udara atau cuaca di ruangan terlalu kering. Menjaga kelembapan lingkungan dapat mencegah kulit menjadi semakin kering dan membantu mengurangi rasa gatal yang sering muncul akibat eksim.
Untuk menghindari iritasi lebih lanjut, menggaruk area yang gatal sebaiknya juga di hindari. Alih-alih menggaruk, menekan secara lembut bagian kulit yang terasa gatal bisa membantu meredakan dorongan untuk menggaruk. Pemilihan pakaian juga berperan penting dalam penyembuhan eksim. Memakai pakaian yang longgar dapat mengurangi gesekan antara kain dan kulit yang pada gilirannya membantu mencegah iritasi lebih lanjut. Pakaian yang longgar juga memungkinkan kulit untuk bernapas dengan baik.
Itu dia beberapa Gejala Eksim Kering beserta faktor penyebab dan metode pengobatannya. Beberapa metode pengobatan tersebut dapat kita lakukan secara rutin untuk meredakan Gejala Eksim Kering.