Minggu, 23 Maret 2025
Dialog Sosial sebagai Kunci Stabilitas Ketenagakerjaan
Dialog Sosial sebagai Kunci Stabilitas Ketenagakerjaan

Dialog Sosial sebagai Kunci Stabilitas Ketenagakerjaan

Dialog Sosial sebagai Kunci Stabilitas Ketenagakerjaan

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Dialog Sosial sebagai Kunci Stabilitas Ketenagakerjaan
Dialog Sosial sebagai Kunci Stabilitas Ketenagakerjaan

Dialog Sosial Menjadi Elemen Krusial Dalam Menciptakan Lapangan Pekerjaan Baru Yang Saat Ini Tengah Di Upayakan Oleh Apindo. Asosiasi Pengusaha Indonesia aua Apindo menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat komunikasi sosial. Hal ini khususnya dengan berbagai organisasi serikat pekerja. Upaya ini menjadi semakin penting mengingat tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) dan tantangan dalam dunia ketenagakerjaan yang terus berkembang. Shinta Widjaja Kamdani selaku Ketua Umum Apindo menyoroti bahwa Dialog Sosial antara pengusaha dan pekerja harus di utamakan. Hal ini tentu bertujuan guna mencapai keseimbangan yang saling menguntungkan. Kemudian menurutnya, komunikasi yang terbuka akan menciptakan stabilitas industri serta menjaga iklim usaha tetap kondusif. Oleh karena itu, Apindo terus mendorohkan penerapan Dialog Sosial. Terutama, dalam setiap perundingan bipartit di tingkat perusahaan. Melalui pendekatan yang lebih inklusif, Dialog Sosial di yakini mampu menjembatani perbedaan kepentingan. Yang mana, perbedaan ini antara pengusaha dan tenaga kerja, sehingga solusi terbaik dalam menghadapi dinamika ketenagakerjaan dapat di temukan.

Selanjutnya, dengan Dialog Sosial yang semakin di perkuat, di harapkan permasalahan hubungan industrial dapat di selesaikan secara lebih damai dan konstruktif. Sehingga, hal ini akan berkontribusi terhadap penciptaan iklim usaha yang lebih sehat dan stabil. Lebih lanjut, Shinta Widjaja Kamdani menggarisbawahi bahwa upaya dialog yang baik akan mencerminkan prinsip hubungan industrial Pancasila. Yang mana, pendekatan yang di utamakan adalah penyelesaian masalah secara dialogis, bukan konfrontatif. Oleh karena itu, Apindo dan berbagai serikat pekerja terus berupaya memperkuat sinergi dan menjalin Dialog Sosial yang lebih erat. Sehingga, ini akan menciptakan keseimbangan yang saling menguntungkan antara pengusaha dan pekerja.

Di sisi lain, upaya membangun Dialog Sosial yang berkualitas telah di implementasikan. Hal ini di lakukan melalui kerja sama antara Apindo dengan Programma Uitzending Managers (PUM), CNV Internationaal, dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI).

Apindo Menginisiasi Berbagai Forum Dialog Sosial

Sejak tahun 2016, Apindo telah menyelenggarakan program Training of Trainers yang membahas perjanjian kerja bersama dengan pendekatan yang lebih sehat dan konstruktif. Dialog Sosial ini bertujuan untuk memperkuat komunikasi antara pelaku usaha dan tenaga kerja. Ini bertujuan agar tercipta lingkungan kerja yang lebih baik dan berkelanjutan. Sebagai kelanjutan dari upaya ini, Apindo Menginisiasi Berbagai Forum Dialog Sosial guna membangun kesepahaman terkait arah kebijakan ketenagakerjaan. Yang mana dalam forum tersebut, pengusaha dan pekerja dapat bersama-sama membahas berbagai strategi. Hal ini penting untuk meningkatkan perlindungan tenaga kerja serta memperkuat daya saing dunia usaha. Lebih lanjut, upaya dialog ini juga di yakini menjadi wadah. Dalam hal ini, wadah untuk membangun kepercayaan antara kedua belah pihak sehingga dapat menghadapi dinamika ketenagakerjaan dengan lebih baik.

Kemudian, Shinta menekankan bahwa Dialog Sosial yang intensif akan berkontribusi signifikan dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas dan berkelanjutan. Ia juga menambahkan bahwa perlindungan tenaga kerja yang paling kuat adalah dengan menyediakan peluang kerja yang layak dan stabil. Oleh karena itu, Apindo berkomitmen untuk terus mendorong upaya Dialog Sosial ini. Tentu, dengan berbagai pihak demi menciptakan keseimbangan yang adil antara kepentingan pengusaha dan pekerja.

Selain upaya Dialog Sosial yang semakin di perkuat, Apindo juga menyoroti berbagai tantangan yang masih di hadapi dalam perekonomian nasional. Yang meskipun pemerintah telah melaksanakan reformasi struktural guna memperluas kesempatan kerja melalui kebijakan ekonomi yang inklusif. Namun, masih terdapat hambatan yang perlu di atasi. Di mana salah satunya adalah target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang membutuhkan regulasi yang lebih kompetitif. Serta, di lanjutkan dengan tenaga kerja yang memiliki keterampilan tinggi. Sehingga dalam menghadapi tantangan ini, Apindo menegaskan bahwa upaya ini harus tetap menjadi instrumen utama. Khususnya, dalam merumuskan solusi yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak.

Memastikan Keberlanjutan Kebijakan Dan Regulasi Ketenagakerjaan

Apindo selalu menyoroti pentingnya Dialog Sosial dalam Memastikan Keberlanjutan Kebijakan Dan Regulasi Ketenagakerjaan. Keberlanjutan serta kepastian hukum dalam peraturan ketenagakerjaan turut menjadi aspek krusial untuk menjamin iklim usaha yang sehat. Dalam hal ini, Shinta mengapresiasi langkah pemerintah dalam melakukan reformasi struktural. Namun di sisi lain, ia juga menekankan pentingnya upaya ini dalam penyusunan regulasi baru. Regulasi yang di susun secara tergesa-gesa tanpa Dialog Sosial yang memadai dapat berdampak pada ketidakpastian hukum. Hal ini rentan dan berisiko menghambat investasi serta pertumbuhan ekonomi.

Apindo kembali menyoroti bahwa Dialog Sosial di perlukan dalam mengevaluasi efektivitas kebijakan ketenagakerjaan terutama terkait upah minimum. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, hanya 36 persen pekerja formal yang menerima upah setara atau lebih tinggi dari upah minimum. Di sisi lain, tenaga kerja di sektor formal hanya mencakup sekitar 41 persen dari total angkatan kerja. Sehingga, angka ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keberlanjutan kebijakan upah minimum. Serta, ini juga dapat memberikan dampak terhadap stabilitas ekonomi. Oleh karena itu, Dialog Sosial harus di optimalkan agar kebijakan ketenagakerjaan yang di rancang benar-benar memberikan manfaat bagi dunia usaha dan kesejahteraan tenaga kerja. Apindo juga mengemukakan bahwa upaya ini menjadi langkah strategis dalam mencegah berbagai tantangan yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

Hal ini mengingat salah satu persoalan yang menjadi perhatian utama dengan maraknya aksi premanisme yang berdampak buruk bagi sektor usaha. Kurangnya kepastian hukum terhadap tindakan premanisme membuat calon investor ragu untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Oleh sebab itu, Apindo mendesak pemerintah agar lebih serius dalam mengatasi permasalahan ini. Yang pada akhirnya, dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Mengingat kaitannya dengan UMKM, Apindo menggarisbawahi Dialog Sosial dapat menjadi wadah strategis. Hal ini terutama dalam mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah. Melihat peran UMKM yang sangat signifikan dalam perekonomian nasional. Maka, Apindo mengusulkan kebijakan yang mampu memperkuat UMKM agar dapat bersaing dalam rantai pasok global.

Upaya Yang Erat Dan Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila

Dengan adanya Dialog Sosial yang lebih intens, berbagai kendala yang di hadapi UMKM dapat di atasi. Sehingga, pada akhirnya sektor ini mampu berkembang lebih pesat dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional. Terakhir, Apindo menegaskan komitmennya untuk memperkuat dan memperluas upaya Dialog Sosial dengan berbagai pemangku kepentingan di sektor ketenagakerjaan. Di mana melalui komunikasi yang konstruktif dan berfokus pada kesejahteraan bersama. Sehingga, ini di harapkan bahwa solusi yang berkelanjutan dapat di temukan demi kepentingan baik pengusaha maupun pekerja.

Apindo meyakini bahwa Upaya Yang Erat Dan Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila ini akan mendukung upaya menciptakan jutaan lapangan kerja yang berkualitas. Dalam hal ini, sinergi antara pemerintah, serikat pekerja, dan pelaku usaha berperan penting dalam membangun ekosistem ketenagakerjaan yang bersaing, inklusif, dan stabil di tingkat global. Dengan semakin di perkuatnya komunikasi antara berbagai pihak, di harapkan tercipta lingkungan kerja yang lebih harmonis dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Maka dari itu, Apindo akan terus mendorong terciptanya hubungan industrial yang sehat melalui Dialog Sosial.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait