Rabu, 12 November 2025
Barclays Keluar Dari Aliansi Perbankan Iklim
Barclays Keluar Dari Aliansi Perbankan Iklim

Barclays Keluar Dari Aliansi Perbankan Iklim

Barclays Keluar Dari Aliansi Perbankan Iklim

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Barclays Keluar Dari Aliansi Perbankan Iklim
Barclays Keluar Dari Aliansi Perbankan Iklim

Barclays Keluar yang mengumumkan pengunduran dirinya dari Net-Zero Banking Alliance (NZBA) pada pertengahan Juli 2025 mengejutkan banyak pihak di sektor keuangan dan lingkungan. Keputusan ini menandai pergeseran besar dalam komitmen iklim perbankan global, mengingat Barclays sebelumnya adalah salah satu anggota kunci dari aliansi tersebut, yang di bentuk di bawah naungan United Nations Environment Programme Finance Initiative (UNEP-FI) pada 2021.

NZBA merupakan konsorsium internasional yang beranggotakan lebih dari 140 bank dari berbagai negara, dengan total aset gabungan lebih dari USD 70 triliun. Tujuan utama aliansi ini adalah untuk mempercepat transisi ke ekonomi netral karbon (net-zero emission) paling lambat tahun 2050, sejalan dengan target Perjanjian Paris. Anggota aliansi di haruskan mengadopsi target pengurangan emisi berbasis ilmiah dan transparan, termasuk dalam pembiayaan sektor energi dan industri padat karbon.

Dalam pernyataan resmi yang di rilis oleh dewan direksi Barclays, di sebutkan bahwa keputusan untuk keluar dari NZBA di dasari oleh “perlunya fleksibilitas strategi dan independensi dalam menetapkan kebijakan transisi energi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan pemegang saham.” Pernyataan tersebut menuai kontroversi karena di anggap sebagai bentuk pelepasan tanggung jawab terhadap krisis iklim global, terutama di tengah suhu global yang terus meningkat dan dampak perubahan iklim yang semakin terasa di berbagai belahan dunia.

Barclays Keluar memunculkan kekhawatiran bahwa hal ini akan membuka jalan bagi bank-bank lain yang selama ini merasa tertekan oleh regulasi dan tekanan investor terkait kebijakan hijau. Hal ini menimbulkan pertanyaan mendasar: apakah komitmen keuangan terhadap perubahan iklim benar-benar tulus, atau hanya strategi reputasi jangka pendek?

Reaksi Dunia Internasional Setelah Barclays Keluar: Antara Kekecewaan Dan Kekhawatiran Sistemik

Reaksi Dunia Internasional Setelah Barclays Keluar: Antara Kekecewaan Dan Kekhawatiran Sistemik terhadap keputusan Barclays datang dari berbagai penjuru — mulai dari aktivis lingkungan, pengamat keuangan, hingga pemegang saham besar. Greenpeace UK langsung mengeluarkan kecaman keras, menyebut keputusan tersebut sebagai “kemunduran moral dalam komitmen iklim.” Menurut mereka, mundurnya bank besar seperti Barclays dapat memicu efek domino, di mana bank lain merasa sah untuk melepas komitmen net-zero mereka.

Mark Campanale, pendiri Carbon Tracker Initiative, menyebut tindakan Barclays sebagai “langkah memalukan. Yang memperlihatkan wajah asli perbankan besar yang lebih loyal terhadap laba daripada kehidupan planet ini.” Ia juga menyoroti bagaimana bank-bank seperti Barclays kerap. Mengadopsi retorika iklim yang progresif namun secara diam-diam terus membiayai proyek ekstraksi fosil.

Pemerintah Inggris melalui Kementerian Bisnis dan Perubahan Iklim menyatakan kekecewaannya, meskipun menolak memberikan komentar langsung mengenai dampaknya pada kebijakan nasional. Seorang juru bicara kementerian menyebut bahwa transisi ke ekonomi netral karbon membutuhkan kolaborasi lintas sektor, dan keputusan sepihak seperti ini “berisiko mengganggu ekosistem kebijakan transisi energi secara keseluruhan.”

Sementara itu, lembaga-lembaga keuangan global lainnya seperti HSBC, Standard Chartered, dan BNP Paribas menyatakan tetap berkomitmen pada NZBA dan menegaskan bahwa transparansi serta keberlanjutan tetap menjadi pilar utama dalam operasional mereka. Namun tekanan dari pemegang saham konservatif dan pelaku pasar yang menilai kebijakan hijau terlalu membatasi juga terus meningkat.

Hal yang makin mengkhawatirkan adalah potensi politisasi keputusan ini. Dalam konteks geopolitik, tekanan dari kelompok lobi energi tradisional, terutama di AS dan negara-negara Timur Tengah, di duga berperan dalam menggoyang konsistensi aliansi perbankan iklim. Barclays, sebagai bank internasional dengan eksposur global, tak lepas dari tekanan politik dan ekonomi lintas batas tersebut.

Dampak Langsung Dan Jangka Panjang Terhadap Reputasi Dan Operasional Barclays

Dampak Langsung Dan Jangka Panjang Terhadap Reputasi Dan Operasional Barclays, keputusan keluar dari NZBA. Mungkin memberi Barclays ruang manuver untuk kembali membiayai sektor-sektor energi tradisional yang memberikan margin besar. Namun dalam jangka panjang, para analis memperingatkan bahwa langkah ini bisa menimbulkan kerugian reputasi yang sulit di pulihkan.

Survei oleh YouGov yang di lakukan setelah pengumuman menunjukkan bahwa 57% konsumen Inggris menyatakan kepercayaan mereka terhadap Barclays menurun. Bahkan, 22% responden mempertimbangkan untuk memindahkan dana mereka ke bank yang memiliki komitmen lingkungan lebih kuat seperti Triodos atau Starling Bank.

Di sektor korporasi, beberapa mitra strategis yang memiliki standar keberlanjutan tinggi mulai mengevaluasi hubungan mereka dengan Barclays. Sejumlah perusahaan multinasional yang terdaftar dalam indeks FTSE100 menyatakan bahwa keputusan bank tersebut. Bisa memengaruhi integritas rantai pasokan keberlanjutan mereka, terutama dalam audit ESG.

Dari sisi operasional internal, beberapa karyawan Barclays yang terlibat dalam divisi keberlanjutan. Dan dampak sosial (sustainability & impact finance) di kabarkan menyampaikan protes internal. Bahkan, sebuah surat terbuka yang di tandatangani lebih dari 200 pegawai di sampaikan kepada manajemen senior. Meminta agar keputusan tersebut di tinjau ulang atau paling tidak/ Di jelaskan secara lebih terbuka kepada publik dan pemangku kepentingan internal.

Tak hanya itu, pengunduran diri dari NZBA juga bisa berdampak pada akses Barclays terhadap. Berbagai fasilitas pembiayaan hijau, termasuk green bonds dan climate finance dari lembaga keuangan multilateral. Dengan reputasi yang mulai ternoda, bank tersebut mungkin harus. Membayar premi risiko yang lebih tinggi untuk menarik investor dalam produk berbasis keberlanjutan.

Masa Depan Aliansi Iklim Dan Pertanyaan Tentang Komitmen Sektor Finansial

Masa Depan Aliansi Iklim Dan Pertanyaan Tentang Komitmen Sektor Finansial ini mengangkat pertanyaan yang lebih besar. Seberapa kuat sebenarnya komitmen sektor keuangan global terhadap agenda iklim? Apakah keberlanjutan hanyalah alat pemasaran, atau benar-benar menjadi dasar transformasi sistem keuangan?

Net-Zero Banking Alliance sendiri belum mengeluarkan sanksi atau pembatasan terhadap anggota yang keluar. Namun para pengamat menyerukan perlunya mekanisme penegakan komitmen yang lebih tegas. Mereka khawatir bahwa jika tindakan seperti Barclays tidak di beri konsekuensi, maka kepercayaan terhadap integritas seluruh aliansi akan runtuh.

Beberapa usulan mulai mengemuka untuk memperkuat struktur NZBA, seperti:

  • Menetapkan sanksi reputasi atau penalti akses terhadap program dukungan keuangan global bagi bank yang keluar tanpa alasan jelas.
  • Mendorong transparansi wajib dalam seluruh laporan pembiayaan karbon dan proyek-proyek energi.
  • Membentuk unit audit independen yang memantau konsistensi praktik pembiayaan bank dengan target iklim yang mereka tetapkan sendiri.

Sementara itu, organisasi masyarakat sipil dan kelompok lingkungan menyerukan reformasi menyeluruh. Dalam sistem perbankan, termasuk desakan kepada pemerintah agar mengatur ulang peran sektor keuangan dalam mendanai transisi energi. Mereka menyatakan bahwa tanpa pengawasan lebih ketat, bank akan. Terus mencari celah demi keuntungan jangka pendek, mengabaikan risiko eksistensial perubahan iklim.

Meski demikian, ada juga pengamat yang menyarankan pendekatan pragmatis. Mereka menilai bahwa dalam dinamika ekonomi global yang kompleks, bank tetap harus mempertimbangkan. Stabilitas portofolio, terutama ketika sektor energi terbarukan belum bisa sepenuhnya menggantikan pendapatan dari pembiayaan fosil. Namun, yang menjadi kunci adalah transparansi dan akuntabilitas — dua hal yang menurut mereka kini mulai dirusak oleh langkah Barclays.

Ke depan, dunia akan menyaksikan apakah keputusan ini hanyalah insiden tunggal. Atau awal dari gelombang pembangkangan terhadap komitmen iklim oleh sektor finansial. Satu hal yang pasti, publik kini tidak hanya menuntut janji. Tetapi juga tindakan konkret dan keberanian moral dari institusi keuangan dunia setelah Barclays Keluar.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait