Rabu, 22 Oktober 2025
Bank Of England Ingatkan Sistem Keuangan Global Rentan
Bank Of England Ingatkan Sistem Keuangan Global Rentan

Bank Of England Ingatkan Sistem Keuangan Global Rentan

Bank Of England Ingatkan Sistem Keuangan Global Rentan

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Bank Of England Ingatkan Sistem Keuangan Global Rentan
Bank Of England Ingatkan Sistem Keuangan Global Rentan

Bank Of England kembali mengeluarkan peringatan serius mengenai meningkatnya risiko dalam sistem keuangan global. Dalam laporan stabilitas keuangan terbarunya, bank sentral Inggris tersebut menyoroti bahwa tekanan ekonomi global saat ini, yang di picu oleh inflasi tinggi, suku bunga yang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan, serta ketegangan geopolitik yang berlarut-larut, telah menciptakan situasi yang rapuh bagi pasar internasional. BoE menegaskan bahwa kombinasi faktor-faktor ini dapat memicu guncangan sistemik jika tidak di tangani dengan hati-hati oleh para pembuat kebijakan di berbagai negara.

Menurut laporan tersebut, banyak negara maju maupun berkembang saat ini menghadapi beban utang yang meningkat secara signifikan sejak pandemi COVID-19. Lonjakan biaya pinjaman, yang di sebabkan oleh kebijakan moneter ketat dari bank-bank sentral utama dunia, telah membuat sebagian negara kesulitan membiayai defisit fiskal mereka. BoE menilai bahwa ketegangan likuiditas, terutama di sektor perbankan dan lembaga keuangan non-bank, berpotensi menular ke pasar global melalui jalur kredit dan investasi lintas batas.

Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, menyatakan bahwa meskipun sistem keuangan Inggris tetap stabil untuk saat ini, ketergantungan tinggi terhadap aliran modal global dan volatilitas harga aset internasional menimbulkan risiko yang tidak bisa di abaikan. Ia menekankan bahwa dunia saat ini berada di titik kritis, di mana sedikit guncangan eksternal — seperti kenaikan harga energi, konflik baru, atau pengetatan likuiditas di pasar global — dapat dengan cepat mengguncang kestabilan sistem keuangan global secara keseluruhan.

Bank Of England dengan laporan tersebut menegaskan pentingnya kerja sama lintas negara dalam menjaga kestabilan global. Bank of England menyerukan agar regulator keuangan internasional memperkuat koordinasi dalam menghadapi potensi risiko sistemik, terutama yang berasal dari pasar obligasi dan derivatif internasional. Selain itu, BoE juga mendesak perlunya langkah kolektif dalam memantau tingkat eksposur perusahaan-perusahaan keuangan terhadap aset berisiko tinggi, seperti properti komersial dan obligasi negara berkembang.

Dampak Potensial Terhadap Pasar Dan Sektor Perbankan Dunia

Dampak Potensial Terhadap Pasar Dan Sektor Perbankan Dunia bukanlah tanpa dasar. Banyak analis pasar menilai bahwa sektor keuangan global memang sedang menghadapi tekanan struktural yang cukup berat. Setelah bertahun-tahun menikmati era suku bunga rendah, lembaga keuangan kini harus menyesuaikan diri dengan kondisi moneter yang jauh lebih ketat. Suku bunga tinggi tidak hanya membatasi kemampuan rumah tangga dan perusahaan untuk meminjam, tetapi juga meningkatkan risiko gagal bayar (default) di sektor swasta dan publik.

Salah satu dampak paling nyata terlihat pada pasar obligasi global. Harga obligasi pemerintah di berbagai negara menurun tajam, sementara imbal hasil (yield) melonjak ke level tertinggi dalam satu dekade. Kondisi ini menciptakan kerugian besar bagi lembaga keuangan yang memiliki portofolio besar di instrumen tersebut. BoE memperingatkan bahwa jika tren ini terus berlanjut, beberapa institusi keuangan mungkin akan mengalami tekanan likuiditas yang cukup berat, terutama yang memiliki eksposur besar terhadap aset jangka panjang dengan bunga tetap.

Bank sentral Inggris juga menyoroti risiko yang muncul dari pasar negara berkembang. Banyak negara berkembang saat ini menghadapi tekanan utang luar negeri yang berat akibat penguatan dolar AS dan kenaikan suku bunga global. Kondisi ini berpotensi menimbulkan efek domino, di mana gagal bayar satu negara dapat mengguncang pasar obligasi internasional dan menurunkan kepercayaan investor global. BoE memperingatkan bahwa jika tekanan ini tidak segera di atasi melalui restrukturisasi utang atau dukungan internasional, sistem keuangan global dapat menghadapi krisis baru yang serupa dengan krisis 1997 di Asia.

Meskipun demikian, BoE menegaskan bahwa sistem perbankan global saat ini lebih kuat di bandingkan satu dekade lalu berkat regulasi pasca-krisis 2008 yang memperketat permodalan dan likuiditas. Namun, ketahanan ini tidak menjamin kekebalan terhadap guncangan besar, terutama jika risiko non-bank dan pasar modal terus meningkat tanpa pengawasan yang memadai. Oleh karena itu, BoE mendorong agar lembaga pengatur di seluruh dunia memperluas jangkauan pengawasan mereka hingga ke sektor-sektor keuangan alternatif.

Tanggapan Pasar Dan Kebijakan Internasional Yang Didorong

Tanggapan Pasar Dan Kebijakan Internasional Yang Didorong ini langsung menarik. Perhatian banyak pihak di dunia keuangan internasional. Pasar saham global sempat mengalami volatilitas singkat setelah laporan stabilitas tersebut di rilis. Dengan para investor bereaksi terhadap kekhawatiran akan kemungkinan pelemahan ekonomi lebih lanjut. Namun, beberapa pelaku pasar justru menilai peringatan tersebut sebagai sinyal positif. Bahwa bank sentral mulai bersiap menghadapi potensi krisis dan mungkin akan menyesuaikan kebijakan jika risiko sistemik meningkat.

Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia menyambut baik laporan BoE tersebut. Dengan menegaskan pentingnya kerja sama global dalam menjaga stabilitas keuangan. Dalam beberapa bulan terakhir, kedua lembaga internasional itu telah memperingatkan bahwa. Beban utang publik di banyak negara berkembang mencapai tingkat yang tidak berkelanjutan. Oleh karena itu, IMF mendesak negara-negara maju untuk membantu menciptakan. Mekanisme restrukturisasi utang yang lebih cepat dan adil bagi negara yang kesulitan membayar kewajibannya.

Bank sentral lain, seperti Federal Reserve dan European Central Bank (ECB), juga menanggapi laporan BoE dengan hati-hati. Mereka menyadari bahwa langkah kebijakan moneter yang terlalu ketat dapat memperparah ketegangan di pasar keuangan global. Namun di sisi lain, inflasi yang masih tinggi membuat ruang pelonggaran suku bunga menjadi terbatas. Dalam situasi seperti ini, keseimbangan antara menjaga inflasi dan stabilitas keuangan menjadi tantangan utama bagi para pembuat kebijakan.

Beberapa analis menilai bahwa peringatan BoE juga dapat mempercepat koordinasi antarbank sentral dunia dalam menghadapi risiko sistemik. Jika volatilitas pasar meningkat tajam, kemungkinan besar akan ada upaya. Bersama seperti swap line antarbank sentral untuk menjaga kelancaran likuiditas global. Langkah-langkah semacam ini sudah pernah di lakukan selama krisis keuangan 2008 dan pandemi 2020, dan terbukti efektif menenangkan pasar.

Seruan Tindakan Dan Langkah Antisipatif Ke Depan

Seruan Tindakan Dan Langkah Antisipatif Ke Depan, Bank of England menyerukan agar negara-negara. Besar mengambil langkah antisipatif yang lebih konkret untuk memperkuat ketahanan sistem keuangan global. Salah satu rekomendasi utama adalah memperkuat kerangka pengawasan terhadap lembaga non-bank dan meningkatkan transparansi transaksi di pasar modal internasional. Selain itu, BoE menekankan perlunya memperbaiki koordinasi kebijakan fiskal dan moneter agar kebijakan ekonomi antarnegara tidak saling bertentangan.

Andrew Bailey menegaskan bahwa stabilitas keuangan global bukan hanya tanggung jawab. Satu negara atau satu institusi, melainkan hasil dari kerja sama kolektif. Ia menyoroti bahwa ekonomi dunia kini jauh lebih terhubung di bandingkan sebelumnya. Sehingga guncangan di satu wilayah dapat dengan cepat menyebar ke seluruh sistem. Oleh karena itu, di perlukan mekanisme komunikasi dan koordinasi yang lebih baik. Antara regulator keuangan dunia agar setiap risiko dapat di identifikasi dan di tangani sebelum berkembang menjadi krisis besar.

BoE juga menekankan pentingnya penguatan cadangan modal bagi lembaga keuangan besar. Dan peningkatan ketahanan siber di tengah meningkatnya risiko digitalisasi ekonomi global. Ancaman serangan siber terhadap infrastruktur keuangan menjadi perhatian serius. Terutama dengan meningkatnya ketergantungan pada sistem pembayaran elektronik dan jaringan keuangan global berbasis data.

Ke depan, Bank of England berharap bahwa laporan ini tidak hanya menjadi peringatan. Tetapi juga pendorong bagi negara-negara untuk bertindak lebih cepat dalam memperkuat fondasi keuangan mereka. Dengan langkah kolektif, sistem keuangan dunia dapat lebih siap menghadapi potensi guncangan, menjaga kepercayaan pasar. Dan memastikan bahwa perekonomian global tetap stabil dalam menghadapi ketidakpastian masa depan dengan Bank Of England.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait