Program Nestle Dorong Keberlanjutan dan Kelestarian Lingkungan
Program Nestle Dorong Keberlanjutan dan Kelestarian Lingkungan
Program Nestle Terus Menggulirkan Inisiatif Distribusi Bangku Sekolah Berbahan Dasar Plastik Daur Ulang Ke Berbagai Sekolah Dasar Di Indonesia. Inisiatif ini, yang telah di umumkan pada tahun sebelumnya, merupakan salah satu bentuk nyata. Terutama, dari komitmen perusahaan dalam mendukung pelestarian lingkungan secara berkesinambungan. Yang mana, pada tahap awal implementasi sebanyak 720 bangku di rencanakan akan disalurkan ke 72 Sekolah Dasar. Pendistribusian ini di rencakanan tersebar di sejumlah wilayah seperti Kabupaten Karawang, Sukabumi, Bandar Lmpung, Tanggamus, Pringsewu, dan DKI Jakarta. Selain penyaluran bangku, program ini juga mencakup kegiatan edukasi bagi siswa. Khususnya, tentang pentingnya mengurangi dan memilah sampah. Serta, beberapa pelatihan untuk para guru dan kepala sekolah terkait tata kelola sampah di lingkungan pendidikan guna mewujudkan kebersihan dan keberlanjutan secara menyeluruh. Sehingga, program ini sejalan dengan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang telah di inisiasi oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia.
Yang ini khususnya pada aspek “Sehat Lingkungan” yang menekankan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R). Lebih lanjut, inisiatif ini juga mendukung program pengelolaan sampah yang di usung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kemudian, acara peluncuran program distribusi bangku daur ulang dilakukan di SD Negeri Lenteng Agung 09 pada 29 November 2024. Samer Chedid selaku Presiden Direktur PT Nestle Indonesia menegaskan bahwa pengelolaan sampah merupakan elemen penting. Terutama ini yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Yang mana menurutnya, memberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan sampah sejak usia dini. Sehingga, ini merupakan langkah fundamental membangun kesadaran lingkungan yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, ia berharap melalui program ini para siswa dan guru dapat terinspirasi untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Chedid juga menyoroti pentingnya menanamkan rasa tanggung jawab terhadap sampah dengan cara sederhana. Hal ini seperti mendorong siswa untuk mengumpulkan dan memilah sampah plastik yang kemudian dapat diolah menjadi produk daur ulang yang bermanfaat.
Program Bangku Daur Ulang Nestle
PT Nestle Indonesia bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan. Yang mana, ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sampah plastik dan memastikan bahwa sampah tersebut di olah secara optimal. Ini juga termasuk pengelolaan melalui proses daur ulang. Salah satu mitra yang berkontribusi dalam program Nestle ini adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sahabat Lingkungan. Hendro Wibowo selaku Ketua KSM Sahabat Lingkungan menjelaskan bahwa kolaborasi dengan PT Nestle Indonesia telah di mulai sejak 2019. Kemudian, ia menyebutkan bahwa pada 2021 bersama dengan Pemerintah Kabupaten Karawang, mereka mendirikan fasilitas pengolahan sampah TPS3R Baraya Runtah di Desa Sukaluyu, Jawa Barat. Yang mana, fasilitas ini mampu mengolah hingga tiga ton sampah setiap hari. Sehingga, ini dapat menciptakan 25 lapangan pekerjaan serta mendukung 4.500 rumah tangga serta usaha lokal.
Kemudian, untuk Program Bangku Daur Ulang Nestle ini, sampah yang terkumpul di olah menjadi balok plastik sebagai bahan utama kerangka bangku. Sementara itu, alas duduknya di buat dari papan kayu bekas peti. Hendro menambahkan lebih lanjut bahwa setiap kerangka bangku memanfaatkan sekitar 25 kilogram sampah plastik sachet. Yang mana, dengan sifatnya yang fleksibel sehingga dapat di kelola di TPS3R Baraya Runtah atau berasal dari mitra pelapak. Selanjutnya, sampah yang di kumpulkan tersebut di lebur menjadi balok plastik oleh Abbas Plastindo untuk di jadikan kerangka bangku. Maka dari itu, inisiatif ini menjadi bagian dari upaya nyata untuk menciptakan ekonomi sirkular di masyarakat. Langkah PT Nestle Indonesia ini mendapat apresiasi dari Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
Agus Supriyanto selaku perwakilan dari kementerian tersebut menyatakan bahwa inovasi seperti program Nestle ini sangat penting. Terutama, untuk mengurangi jumlah sampah yang harus di buang ke tempat pembuangan akhir. Maka, ia turut mendorong produsen lain untuk ikut bertanggung jawab atas sampah kemasan yang di hasilkan. Hal ini sekaligus mengajak masyarakat menjalani gaya hidup yang minim sampah seperti menghindari plastik sekali pakai.
Perlu Bekerja Sama Demi Masa Depan Yang Lebih Baik
Upaya membawa kantong belanja sendiri, memilah sampah dari rumah, dan mengolah sampah organik menjadi kompos. Agus juga mengingatkan bahwa perubahan iklim adalah kenyataan yang harus di hadapi. Sehingga, semua pihak Perlu Bekerja Sama Demi Masa Depan Yang Lebih Baik. Program distribusi bangku daur ulang Nestle ini juga mendukung tujuan Gerakan Sekolah Sehat (GSS). Yang mana, ini demi menanamkan kebiasaan ramah lingkungan pada generasi muda. Kepala Kemitraan Gerakan Sekolah Sehat yang di jabat untuk Catur Budi Santoso, S.E., M.Ak., menekankan pentingnya upaya terus-menerus atau berkelanjutan. Terutama, dalam menggaungkan kampanye GSS kepada masyarakat khususnya institusi pendidikan. Lebih lanjut, ia berterima kasih kepada PT Nestle Indonesia atas kontribusinya dalam distribusi bangku daur ulang. Menurutnya, perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta membentuk generasi Indonesia yang berkarakter, kuat, dan sehat.
Dalam tahap pertama program ini, PT Nestle Indonesia bersama Kemendikdasmen RI, memilih 72 Sekolah Dasar. Yang mana, pendataan ini bertujuan sebagai penerima manfaat berdasarkan kriteria tertentu. Selanjutnya, kriteria tersebut meliputi sekolah yang menjadi fokus GSS memiliki komitmen terhadap implementasi pilar-pilar GSS. Yang mana, ini terletak di sekitar area operasional PT Nestle Indonesia dan telah menjalankan program Nestle Healthy Kids untuk mendukung edukasi pengelolaan sampah serta keberlanjutan lingkungan.
Kemudian, program Nestle juga mendapat apresiasi dari pihak sekolah sebagai penerima manfaat. Yang mana, Kepala Sekolah SDN Cilandak Barat 03 Pinggir yang di jabat oleh Sumarsono mengungkapkan bahwa inisiatif ini sangat luar biasa. Hal ini di karenakan mampu memberikan edukasi dan menumbuhkan rasa peduli siswa terhadap lingkungan sejak usia dini. Sehingga, ia berharap program ini dapat terus di lanjutkan dan di perluas ke lebih banyak sekolah di seluruh Indonesia. Sufintri Rahayu selaku Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestle Indonesia juga menyatakan pandangannya. Ia menyebutkan bahwa program pengelolaan sampah daur ulang bertujuan menanamkan kesadaran dan semangat keberlanjutan pada generasi muda.
Mendorong Perilaku Bijak Terhadap Sampah
Komitmen perusahaan dalam mencari inovasi pengelolaan sampah ini yang mendukung ekonomi sirkular serta Mendorong Perilaku Bijak Terhadap Sampah. Yang mana, hal ini terjadi melalui program PT Nestle Indonesia juga berkolaborasi dengan masyarakat, mitra, dan pemerintah dalam upaya mewujudkan Indonesia yang lebih berkelanjutan. Dalam implementasi program, PT Nestle Indonesia telah membangun 15 fasilitas TPST/TPS3R di tiga provinsi. Yang mana, fasilitas ini sebagai langkah untuk mengelola sampah rumah tangga agar tidak berakhir di tempat pembuangan akhir.
Sejak tahun 2021 perusahaan juga menjalin kemitraan dengan 36 pelapak dan pendaur ulang dari skala kecil. Di lanjutkan dengan skala menengah di lima provinsi guna meningkatkan efektivitas pengolahan sampah. Di sisi lain, PT Nestle Indonesia aktif mendorong gaya hidup yang bijak dalam pengelolaan sampah melalui berbagai program seperti Waste Dropbox dan Waste Station. Kemudian, perusahaan ini juga menjadi salah satu pendiri Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO). Yang mana, ini sebuah inisiatif lintas sektor yang bertujuan untuk memperbaiki pengelolaan sampah kemasan secara signifikan. Maka dari itu, dengan berbagai langkah ini PT Nestle Indonesia tetap berkomitmen pada tujuan keberlanjutan jangka panjang. Hal ini termasuk mencapai pengurangan emisi hingga nol pada tahun 2050. Sehingga, perusahaan yakin bahwa kolaborasi erat dengan berbagai pihak akan mewujudkan Indonesia yang lebih bersih. Serta, juga ramah lingkungan bagi generasi mendatang melalui Program Nestle.