Pembalap Rally Rovanpera Perbesar Kemungkinan Juara Dunia
Pembalap Rally Rovanpera Perbesar Kemungkinan Juara Dunia
Pembalap Rally Kalle Rovanpera Menunjukkan Performa Luar Biasa Di Reli Cile Di Mana Ia Memimpin Tim Toyota Finis Dua Besar. Yang mana, keberhasilan Rovanpera berkontribusi signifikan dalam memperkecil selisih antara Toyota dan Hyundai pada klasemen pabrikan. Pembalap Rally tersebut bersama co-driver Jonne Halttunen mampu mengatasi tantangan berat yang di hadapi di lintasan. Yang mana, pembalap rally itu menghadapi kabut tebal dan lintasan licin untuk mencetak kemenangan keempatnya dalam kampanye parsial WRC di Cile. Dalam 16 tahapan yang sulit, para pembalap rally ini berhasil melewati berbagai rintangan dan menyelesaikan balapan dengan mengalahkan rekan setimnya Evans. Selanjutnya, posisi ketiga di huni oleh Ott Tanak yang tertinggal 43,9 detik dari Rovanpera di putaran gravel terakhir musim ini. Pada awalnya, pembalap rally asal Finlandia ini mengakui bahwa ia menghadapi kesulitan dalam menyesuaikan gaya mengemudinya. Terutama pada lintasan gravel Cile yang lunak dan kering pada hari Jumat.
Ia merasa kecepatannya tidak maksimal karena kondisi tersebut, namun tetap berhasil menyelesaikan enam etape hari itu di posisi ketiga. Tanak pada akhir hari itu, berhasil memimpin dengan keunggulan tipis dari Evans. Yang mana, keunggulan Tanak berlangsung hingga keputusan penting dari steward yang memberikan dampak besar pada klasemen sementara. Hal ini mengingat Toyota, mengajukan permintaan untuk meninjau ulang waktu yang di berikan kepada Evans setelah etape pertama di batalkan akibat masalah keamanan penonton. Yang mana ini terjadi setelah beberapa pereli termasuk Ogier, Tanah dan Thierry Neuville melewati etape tersebut.
Ini menyebabkan waktu Evans akhirnya di sesuaikan. Meskipun Hyundai mengajukan protes yang tidak berhasil, dengan revisi waktu tersebut Evans memimpin reli dengan selisih tiga detik memasuki hari Sabtu, di mana cuaca mulai berubah drastis. Pada hari Sabtu, kondisi lintasan yang lebih kasar ternyata lebih cocok dengan gaya mengemudi pembalap rally asal Finlandia ini.
Pembalap Rally Asal Finlandia Ini Perlahan Berhasil Mengungguli Tanak
Pembalap Rally Asal Finlandia Ini Perlahan Berhasil Mengungguli Tanak di posisi kedua setelah melewati etape kedelapan. Sementara itu, Evans tetap menjaga keunggulannya atas Rovanpera berkat dua kemenangan etape. Namun, kabut tebal dan hujan mulai turun yang mempersulit kondisi balapan bagi para pembalap rally. Puncak kesulitan terjadi pada etape kesebelas yang berlangsung di daerah pegunungan dengan jarak pandang yang terbatas hingga 20 meter. Pada saat ini, Evans mengalami kesulitan terbesar di etape tersebut. Hal ini di karenakan ia tidak bisa memanfaatkan ban lunak yang di pasangnya secara optimal akibat buruknya visibilitas. Akibatnya, ia kehilangan waktu dan harus menyerahkan posisi pimpinan reli kepada pembalap rally dari Toyota tersebut. Rovanpera yang mengambil keuntungan dari situasi ini dengan menggunakan ban lunak yang ia simpan untuk menghadapi etape terakhir. Ternyata mengalami kondisi lebih basah dari perkiraan sebelumnya.
Yang mana, strategi ini berhasil memperlebar jaraknya dengan Evans dan mengamankan 18 poin maksimal yang tersedia di reli tersebut. Tanak kembali mengalami dampak negatif dari keputusannya untuk menggunakan ban keras saat kondisi lintasan mulai basah. Yang mana, keputusan ini terbukti tidak tepat dan membuat Tanak tertinggal di posisi ketiga. Sementara itu pemimpin klasemen sementara pembalap rally, Thierry Neuville, melakukan pekerjaan luar biasa dalam mengurangi kerugian yang di hadapinya. Yang mana, ini setelah ia kesulitan mendapatkan kecepatan pada hari Jumat. Meskipun mengalami kendala dalam pembukaan lomba, Neuville berhasil naik dari posisi ketujuh ke posisi keempat. Selanjutnya, dengan kondisi cuaca buruk serta kabut tebal dengan lintasan berlumpur, para pembalap rally terus berjuang hingga hari Minggu.
Namun, kondisi ini mulai mereda menjelang Power Stage. Yang mana, di tengah tantangan cuaca, pereli asal Finlandia ini berhasil mempertahankan performa optimalnya untuk mengamankan kemenangan. Sementara itu, Ogier yang sempat mengalami nasib sial berhasil memuncaki klasifikasi Super Sunday untuk mengamankan beberapa poin penting.
Mendominasi Tahapan Yang Di Pengaruhi Oleh Cuaca Buruk Tidak Tertandingi
Meskipun demikian, pereli yang sudah delapan kali menjadi juara dunia ini harus mengakui bahwa peluangnya untuk meraih gelar kesembilan semakin tipis. Ogier memulai reli dengan kuat pada Jumat pagi. Pembalap rally dengan delapam kali juara dunia ini memimpin di awal lomba sebelum mengalami insiden yang membuat ban mobilnya lepas dari pelek. Meskipun begitu, peluangnya untuk kembali ke posisi teratas di reli tersebut semakin mengecil setelah ia mengalami kecelakaan lain di etape kedelapan. Yang mana, insiden tersebut membuat mobilnya menabrak batu hingga merusak baut suspensi kanan depan pada GR Yaris yang ia kendarai. Namun, kecepatan luar biasa pembalap rally ini pada hari Minggu Mendominasi Tahapan Yang Di Pengaruhi Oleh Cuaca Buruk Tidak Tertandingi. Di sisi lain, Neuville berhasil menyelesaikan reli di posisi keempat dengan waktu yang memuaskan. Namun, keunggulan pembalap rally ini di klasemen kejuaraan mulai tergerus.
Yang mana, jarak antara dirinya dan Tanak berkurang menjadi 29 poin dengan hanya dua putaran tersisa di musim ini. Kemenangan pembalap rally dari Toyota ini juga berkontribusi besar dalam memperkecil jarak poin antara Toyota dan Hyundai di klasemen pabrikan yang kini hanya terpaut 17 poin. Adrien Fourmaux juga memberikan penampilan yang layak di apreasiasi. Meskipun harapannya untuk naik podium pupus akibat kejadian di hari Jumat, Fourmaux tetap berhasil membawa pulang mobilnya di posisi kelima. Fourmaux mengalami masalah teknis serius pada mobilnya saat reli. Yang mana, mobil yang di kendarai pembalap rally ini mengalami trouble di bagian alternator yang rusak. Sehingga menyebabkan kerusakan pada pipa air yang membuat penampilannya kurang optimal.
Kondisi ini memaksa pembalap rally asal Prancis tersebut untuk melakukan perbaikan darurat di tepi jalan. Hal ini yang membuatnya terlambat memasuki etape lima dengan keterlambatan enam menit. Akibatnya, Fourmaux menerima penalti waktu satu menit setelah sebelumnya berada di posisi ketiga.
Mengalami Dua Kali Kerusakan Ketika Hanya Membawa Satu Ban Cadangan
Performa terbaik tahun ini ditunjukkan oleh pembalap rally asal Belgia, Gregoire Munster. Sebelumnya, Munster sempat bersaing untuk posisi lima besar dengan menempati P4 pada hari Jumat. Namun di sisi lain, Esapekka Lappi mengalami kesulitan untuk mendapatkan cengkeraman yang baik dari mobil i20 N yang ia kendarai sepanjang reli. Di tambah, dengan masalah pada ban yang terkelupas pada hari Jumat serta penalti dua menit akibat masuk terlalu awal ke stage 11 pada hari Sabtu semakin memperburuk posisinya. Sementara itu, pembalap rally dari M-Sports, Martins Sesks, memulai pengalaman ketiganya di Rally1 dengan mengendarai Ford Puma non-hybrid. Namun, harapannya untuk bersaing di puncak harus pupus setelah ia Mengalami Dua Kali Kerusakan Ketika Hanya Membawa Satu Ban Cadangan pada hari Jumat.
Di kategori WRC2, Yohan Rossel memperbesar peluangnya untuk merebut gelar juara setelah berhasil memenangi kelasnya. Kemenangan pembalap rally asal Prancis ini di peroleh setelah ia berhasil memimpin reli pada hari Minggu. Yang mana ia di dukung oleh keputusan steward yang mengurangi 40 detik dari waktu keseluruhannya. Selain itu, Diego Dominguez dari Paraguay mencatat prestasi dengan meraih gelar juara WRC3. Yang mana, ia memenangkan kelas dalam ajang balap ini sebagai seorang Pembalap Rally.