
Washington Commanders Terpuruk, benar-benar mengalami malam kelam di Lumen Field, Seattle. Dalam laga pekan ke-10 NFL 2025, mereka bukan hanya kalah telak 38–14 dari Seattle Seahawks, tetapi juga kehilangan quarterback muda andalan mereka, Jayden Daniels, yang mengalami cedera parah di siku kanan—tangan lempar utamanya.
Pertandingan ini sejatinya menjadi momen penting bagi Commanders yang tengah berupaya memperbaiki rekor buruk 3–5. Mereka datang ke Seattle dengan semangat tinggi setelah menang dua kali berturut-turut. Namun, semua rencana berantakan sejak awal kuarter pertama.
Quarterback Seahawks, Geno Smith, tampil gemilang dengan akurasi luar biasa. Ia memanfaatkan lemahnya pass rush Washington untuk menembus zona tengah pertahanan, terutama melalui kombinasi passing ke DK Metcalf dan Tyler Lockett. Running back Kenneth Walker III menambah penderitaan dengan 112 yard rushing, membuat pertahanan Commanders tak berdaya.
Jayden Daniels, di sisi lain, menjadi korban buruknya perlindungan dari lini ofensif. Ia di serang terus-menerus oleh barisan depan Seahawks yang di pimpin Boye Mafe dan Leonard Williams. Dalam dua kuarter pertama, Daniels tercatat sudah di sack tiga kali dan kehilangan bola dua kali.
Insiden paling mengerikan terjadi di pertengahan kuarter ketiga. Dalam situasi 3rd and 7, Daniels mencoba menghindari tekanan, tetapi justru terkena benturan keras di siku kanan saat melakukan lemparan. Ia langsung meringis kesakitan, jatuh, dan tak bisa melanjutkan permainan. Seluruh stadion hening saat staf medis datang membantu.
Setelah Daniels keluar, cadangan Marcus Mariota mengambil alih, namun permainan ofensif Commanders kehilangan arah sepenuhnya. Tanpa ketenangan dan mobilitas Daniels, serangan Washington menjadi mudah ditebak. Mereka hanya mampu mencetak satu touchdown tambahan hingga laga berakhir 38–14.
Washington Commanders Terpuruk, kekalahan ini membuat rekor Commanders turun menjadi 3–6, memperkecil peluang playoff mereka. Namun lebih buruk lagi, mereka harus menghadapi kenyataan bahwa pemain yang menjadi wajah baru franchise mungkin akan absen panjang.
Jayden Daniels: Harapan Yang Kini Terancam
Jayden Daniels: Harapan Yang Kini Terancam, sebelum laga melawan Seahawks, Jayden Daniels di anggap sebagai salah satu bintang muda paling menjanjikan di NFL. Dalam sembilan pertandingan perdananya, ia telah mencatatkan 2.150 yard passing, 14 touchdown, hanya 5 intersepsi, di tambah 430 yard rushing dan 4 touchdown berlari. Performanya membuat para analis memuji kematangan dan gaya bermainnya yang seimbang antara mobilitas dan ketenangan di saku lempar.
Namun kini, masa depan musim rookie-nya menjadi tanda tanya besar. Menurut laporan dari ESPN, pemeriksaan awal menunjukkan adanya kemungkinan cedera pada ulnar collateral ligament (UCL) — cedera yang sangat berisiko bagi seorang quarterback. Jika terbukti parah, Daniels bisa absen hingga akhir musim.
Pelatih kepala Dan Quinn tampak emosional saat konferensi pers.
“Kami akan melakukan semua hal yang perlu agar dia pulih sepenuhnya,” ujarnya. “Jayden adalah jantung dari tim ini. Kami tidak akan mengambil risiko dengan masa depannya.”
Di ruang ganti, suasana muram terasa jelas. Daniels di kenal sebagai sosok positif dan pekerja keras yang menginspirasi pemain lain, bahkan yang lebih senior. Kehilangannya bukan sekadar kehilangan pemain produktif, tapi juga kehilangan pemimpin.
“Dia membawa energi ke setiap latihan,” kata Jonathan Allen, kapten pertahanan. “Dia datang dengan semangat yang membuat semua orang percaya diri. Sekarang kami kehilangan itu untuk sementara.”
Sumber dalam tim menyebutkan bahwa Daniels akan menjalani MRI lanjutan di Washington pada Selasa pagi. Jika cedera hanya berupa peregangan, ia bisa pulih dalam 3–4 minggu. Namun jika ada robekan parsial, operasi kemungkinan tak terhindarkan.
Cedera ini juga menjadi pukulan besar bagi manajemen baru di bawah kepemilikan Josh Harris, yang menaruh banyak harapan pada Daniels sebagai simbol era baru Commanders. Setelah bertahun-tahun hidup dalam bayang-bayang skandal dan pergantian pelatih, Washington akhirnya memiliki quarterback franchise — dan kini harus menghadapi risiko kehilangan dia terlalu cepat.
Krisis Di Segala Lini: Lini Serang dan Pertahanan Kembali Jadi Sorotan
Krisis Di Segala Lini: Lini Serang dan Pertahanan Kembali Jadi Sorotan, cedera Jayden Daniels mempertegas masalah mendasar yang sudah lama ada: lini serang yang rapuh dan pertahanan yang tidak disiplin. Dalam sembilan pertandingan musim ini, Commanders telah membiarkan 34 sack, tertinggi kedua di NFL. Setiap pekan, Daniels harus berjuang menghindari tekanan hanya untuk bisa melempar bola.
Right tackle Andrew Wylie dan guard Sam Cosmi menjadi titik lemah utama. Tekanan yang datang dari sisi kanan hampir selalu sukses menembus garis, membuat Daniels terpaksa keluar dari saku dan berimprovisasi.
Analis NFL Brian Baldinger menyindir,
“Jayden luar biasa, tapi dia tidak bisa terus-menerus di serang seperti ini. Kalau kamu memukul quarterback semuda itu sebanyak 10 kali per laga, cepat atau lambat, sesuatu akan pecah.”
Pertahanan Commanders juga tak kalah mengecewakan. Tanpa kehadiran pass rusher elit seperti Chase Young dan Montez Sweat yang sudah di tukar musim lalu, lini depan kehilangan kemampuan menekan quarterback lawan. Dalam laga melawan Seahawks, mereka gagal mencatatkan satu pun sack, sementara secondary kebobolan lebih dari 430 yard.
Statistik mendukung keluhan itu. Dalam lima laga terakhir, Commanders membiarkan rata-rata 29,4 poin per pertandingan, salah satu yang terburuk di liga. Lawan dengan mudah menemukan celah, terutama saat Washington bermain zona.
Di sisi ofensif, hanya Brian Robinson Jr. yang tampil cukup baik dengan 65 yard rushing dan satu touchdown, meski kontribusinya terjadi saat pertandingan sudah tak berarti. Sementara Terry McLaurin, receiver andalan, hanya mampu mencatat tiga tangkapan untuk 41 yard.
“Kami harus menatap cermin,” ujar McLaurin singkat. “Kami semua punya tanggung jawab dalam kekalahan ini.”
Banyak pengamat mulai mempertanyakan arah pembangunan tim. Setelah awal musim yang menjanjikan di bawah Quinn, kini muncul keraguan apakah proyek “era baru Commanders” benar-benar berada di jalur yang tepat.
Masa Depan yang Tidak Pasti: Antara Harapan Dan Ketahanan
Masa Depan yang Tidak Pasti: Antara Harapan Dan Ketahanan, meski masa depan jangka pendek tampak suram, masih ada secercah harapan bagi Washington. Jayden Daniels tetap menjadi fondasi proyek jangka panjang mereka. Kontrak rookie-nya memberi ruang bagi manajemen untuk memperkuat tim lewat free agency dan NFL Draft mendatang.
Dan Quinn menegaskan bahwa musim belum berakhir:
“Kami kehilangan pemain penting, tapi kami tidak kehilangan tujuan. Kami akan bertarung untuk setiap yard, setiap game.”
Untuk sementara, Marcus Mariota akan memimpin serangan. Meski bukan pilihan ideal, pengalamannya bisa membantu menjaga kestabilan ofensif. Sementara itu, sumber dari NFL.com menyebutkan bahwa Commanders tengah mempertimbangkan untuk memanggil veteran seperti Joe Flacco atau Colt McCoy sebagai opsi darurat jika Daniels harus absen panjang.
Empat laga berikutnya melawan Giants, Buccaneers, Rams, dan Saints akan menjadi penentu arah musim. Jika mereka gagal meraih minimal dua kemenangan, peluang playoff praktis menguap.
Di luar lapangan, dukungan besar datang dari fans. Tagar #PrayForJayden menjadi trending di media sosial, di ikuti ribuan pesan dari penggemar dan rekan pemain NFL. Daniels bahkan mendapat pesan dukungan pribadi dari Lamar Jackson, yang pernah mengalami cedera serupa di tahun 2021.
Analis Field Yates (ESPN) melihat krisis ini sebagai momen pembentukan karakter:
“Tim hebat terbentuk bukan dari kemenangan, tapi dari bagaimana mereka bertahan dalam kesulitan. Jika Jayden pulih dengan baik, pengalaman ini bisa menjadi fondasi kebangkitan Washington di tahun-tahun mendatang.”
“Kami tahu apa yang perlu di perbaiki,” kata Peters dalam wawancara singkat. “Tim ini punya potensi besar, dan kami tidak akan menyerah hanya karena satu cedera.”
Dalam ruang ganti, meski suasana masih berat, semangat perlahan muncul. Pemain senior seperti Jonathan Allen dan Terry McLaurin mengambil peran sebagai pemimpin untuk menjaga moral tim tetap tinggi.
“Kami akan berjuang untuk Jayden,” kata Allen dengan tegas. “Dia memberi kami harapan. Sekarang giliran kami membalasnya di lapangan Washington Commanders Terpuruk.